WahanaNews.co | Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sektor pertanian adalah inovasi.
Kementerian Pertanian mendukung hal tersebut dengan meningkatkan kapasitas SDM pertanian. Dukungan tersebut antara lain melalui program READSI, yang salah satunya dijalankan di Kabupaten Pohuwato.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, memperkuat pernyataan tersebut.
"SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas pertanian. Yang imbasnya tentu peningkatan kesejahteraan petani. Oleh sebab itu, jika ingin pertanian berkembang, kembangkan dahulu kualitas SDM-nya," ujar Dedi.
Dedi menjelaskan, salah satu program yang dikedepankan Kementan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah READSI, seperti yang diterapkan di Pohuwato. Sejak 2019 program READSI sudah tidak asing lagi dikalangan petani khususnya poktan-poktan binaan READSI di Kabupaten Pohuwato.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
Sebab, di Pohuwato ada 6 kecamatan dan 18 Desa yang bersempatan beroleh perhatian khusus melalui program ini termasuk Desa Suka Damai Kecamatan Lemito.
Terobosan dan inovasi-inovasi pembangunan SDM Petani melalui Sekolah Lapang, Temu Lapang, Demonstrasi Lapang binaan lanjutan dan pelatihan literasi keuangan bagi anggota rumah tangga petani, ini yang membuat Readsi berbeda dengan program lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Suka Damai, Yusuf Abubakar.