“READSI berbeda dengan program-program pemberdayaan lainnya. Mengapa berbeda? Karena di READSI kita dibina dari segi SDM secara tolitas untuk menjadi petani handal, mandiri dan berkompoten," katanya.
Camat Lemito, Ben Massengge, mengatakan READSI programnya sangat komplit dan sistematis.
Baca Juga:
Kementan Siap Benahi Irigasi Kalsel Dukung Panen Padi Tiga Kali Setahun
"Tahun pertama ada Sekolah Lapang, Temu Lapang, Binaan lanjutan, Tahun kedua dapat bantuan Sprodi, Tahun ketiga dapat Alsintan dan Infrastruktur, kurang apa lagi semua telah dipenuhi, tinggal salah kita saja kalau tidak mau berubah," ujar Ben saat memberi sambutan pada kegiatan pencanangan kegiatan pembangunan jalan usaha tani di Desa Suka Damai Kec. Lemito.
Dalam meningkatkan SDM petani yang unggul, maju, mandiri dan modern, petani di tunjang oleh keberadaan Fasilitator desa (FD) yang bertugas dalam mengkonsolidasika kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat di lokasi dampingannya.
Selain itu ada juga penyuluh pendamping lapangan (PPL) yang secara tekniks membimbing poktan-poktan untuk mengadopsi penerapan teknologi dalam kegiatan usaha pertaniannya.
Baca Juga:
Kementan Bentuk Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian, Ini Tugasnya
Banyak manfaat yang diperoleh petani dan masyarakat Desa Suka Damai melaui program ini khususnya Bansap, Alsintan dan Infrastruktur. Sebab, jika hanya mengandalkan bantuan dari dana Desa, Kabupaten dan Provinsi, ini sangat tidak mungkin untuk di akomodir mengingat kondisi keuangan Desa, dan Kabupaten serta Provinsi yang mengalami penurunan yang cukup signifikan namun melalui program readsi hal itu diwujudkan.
“Alhamdulilah apa yang menjadi harapan dan kebutuhan kelompok tani bisa terwujud melalui program ini, semoga readsi tetap jaya selalu dan senantiasa tetap berada di garda terdepan dalam pembangunan SDM Petani yang mandiri dan unggul,” kata Yunus Abdulah Usman, Anggota DPRD Kab. Pohuwato, saat menghadiri pencanangan pembangunan infrastruktur Jalan Usaha Tani Program READSI Tahun 2022. [tum]