WahanaNews.co, Jakarta - Program insentif subsidi motor listrik sebesar Rp 7 juta masih jauh dari mencapai target yang telah ditetapkan.
Hingga saat ini, Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mencatat bahwa program subsidi ini hanya berhasil menarik minat sekitar 8.000 pendaftar dari kuota total sebanyak 200.000 motor listrik yang dijadwalkan untuk menerima subsidi.
Baca Juga:
Harley-Davidson Tersandung Masalah, Konsumen Dapat Ganti Rugi Rp4 Triliun Akibat Cacat Produk
Peningkatan jumlah pendaftar ini terjadi setelah pemerintah memperluas cakupan penerima subsidi pada bulan Agustus 2023 yang lalu.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Hanggoro Ananta, mengungkapkan bahwa sejak perluasan cakupan subsidi, jumlah pendaftar motor listrik meningkat hampir empat kali lipat.
Pada awalnya, sebelum perluasan subsidi, hanya terdapat sekitar 2.000-an pendaftar untuk program subsidi motor listrik senilai Rp 7 juta.
Baca Juga:
Bengkel Techno Motor Milik Alvian Malewa Warung Buncit Jakarta Selatan tak Bayar Utang Oli Top1 Topindo Sejak 2011
Namun, setelah cakupan subsidi diperluas, jumlah pendaftar telah mencapai 8.000 orang. Meskipun demikian, minat masyarakat masih sangat jauh dari mencapai target yang telah ditetapkan.
"Cukup signifikan peningkatannya, kemarin awalnya cuma sekitar 1.500-2.000 saja. Sekarang setelah subsidi diperluas hampir 8.000, ya dihitung saja sendiri, hampir 4 kali lipat lah ya, dari 2.000-an sekarang hampir 8.000," kata Hanggoro, melansir detik, Jumat (27/10/2023).
Seperti diketahui sebelumnya, persyaratan mendapatkan subsidi motor listrik ada empat. Mulai dari penerima KUR, penerima bantuan upah kerja di bawah Rp 3,5 juta, pengguna listrik di bawah 900 VA, dan penerima bantuan sosial (bansos).