WahanaNews.co, Jakarta - Program insentif subsidi motor listrik sebesar Rp 7 juta masih jauh dari mencapai target yang telah ditetapkan.
Hingga saat ini, Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mencatat bahwa program subsidi ini hanya berhasil menarik minat sekitar 8.000 pendaftar dari kuota total sebanyak 200.000 motor listrik yang dijadwalkan untuk menerima subsidi.
Baca Juga:
Motor Melawan Arah dan Tertabrak: Siapa yang Salah di Mata Hukum?
Peningkatan jumlah pendaftar ini terjadi setelah pemerintah memperluas cakupan penerima subsidi pada bulan Agustus 2023 yang lalu.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Hanggoro Ananta, mengungkapkan bahwa sejak perluasan cakupan subsidi, jumlah pendaftar motor listrik meningkat hampir empat kali lipat.
Pada awalnya, sebelum perluasan subsidi, hanya terdapat sekitar 2.000-an pendaftar untuk program subsidi motor listrik senilai Rp 7 juta.
Baca Juga:
Kasus Kecelakaan Tewaskan 2 Orang di Slipi, Sopir Tronton Jadi Tersangka
Namun, setelah cakupan subsidi diperluas, jumlah pendaftar telah mencapai 8.000 orang. Meskipun demikian, minat masyarakat masih sangat jauh dari mencapai target yang telah ditetapkan.
"Cukup signifikan peningkatannya, kemarin awalnya cuma sekitar 1.500-2.000 saja. Sekarang setelah subsidi diperluas hampir 8.000, ya dihitung saja sendiri, hampir 4 kali lipat lah ya, dari 2.000-an sekarang hampir 8.000," kata Hanggoro, melansir detik, Jumat (27/10/2023).
Seperti diketahui sebelumnya, persyaratan mendapatkan subsidi motor listrik ada empat. Mulai dari penerima KUR, penerima bantuan upah kerja di bawah Rp 3,5 juta, pengguna listrik di bawah 900 VA, dan penerima bantuan sosial (bansos).
Setelah dievaluasi, pemerintah memutuskan syarat-syarat di atas dihilangkan. Kini, 1 KTP bisa mendapatkan 1 unit motor listrik subsidi Rp 7 juta.
Biang Kerok Penyerapan Lambat
Hanggoro mengatakan hasil evaluasi pihaknya dengan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, sosialisasi yang kurang di banyak daerah menjadi masalah utama penyerapan subsidi masih lambat.
Dari sisi industri, menurutnya kesiapan produksi sudah sangat baik. Dia menjamin untuk permintaan 200.000 motor listrik subsidi pun bisa ditangani.
"Jadi kita memang secara rutin kita evaluasi dengan Kemenkomarves ada beberapa yang menyebabkan mungkin secara penetapan lambat. Mungkin dari sosialisasi yang kurang masif," kata Hanggoro.
Hanggoro juga menyoroti masyarakat yang nampak belum terbiasa dengan motor listrik. Memang butuh upaya lebih untuk mensosialisasikan penggunaan motor listrik.
"Switching masyarakat dari bensin ke listrik memang cukup effort kita lakukan itu, dalam tanda kutip mengajak masyarakat pindah itu kita lumayan masih effort-nya cukup besar," sebut Hanggoro.
Sementara itu, Ketua Umum AISMOLI Budi Setiyadi menambahkan salah satu masalah lainnya adalah sejauh ini belum banyak dealer resmi yang bisa menyalurkan motor listrik subsidi di daerah.
Menurutnya, hal ini kembali lagi harus dilihat dari permintaan pasar. Bila suatu daerah permintaannya besar, dealer resmi pasti dibuat oleh pabrikan.
Soal masalah ini sendiri menurutnya masyarakat masih bisa diarahkan menggunakan pembelian secara daring lewat kanak SISAPIRa yang bisa diakses di manapun.
"Saya tambahan juga ya, sebenarnya kemudian subsidi belum begitu cepat. Jadi kalau di daerah itu, dealer sepeda motor listrik yang bisa dengan subsidi itu masih belum merata. Memang harusnya SISAPIRa bisa memudahkan gitu, cuma kembali lagi sosialisasi harus masif, teman-teman media juga bisa membantu menyampaikan," kata Budi Setiyadi.
Kembali ke Hanggoro, salah satu cara untuk mempromosikan dan mensosialisasikan motor listrik adalah dengan membuat acara pameran motor listrik. Salah satunya adalah yang akan dilakukan pada 28-30 November 2023 mendatang, yaitu Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung SMESCO Jakarta Selatan.
"Next-nya kita akan meningkatkan sosialisasi, termasuk event-event pameran seperti Inabuyer ini sebagai bentuk melakukan sosialisasi juga. Harapannya ini bisa mendongkrak salah satunya bantuan Rp 7 juta ini ya," beber Hanggoro.
Budi Setiyadi menambahkan, dalam acara tersebut pihaknya mengundang produsen sepeda motor listrik untuk memberikan tambahan diskon pembelian sepeda motor listrik setelah pemerintah memberikan subsidi Rp 7 juta.
Dengan begitu masyarakat akan semakin tertarik membeli sepeda motor listrik.
“Kami sepakat bahwa setiap merek dapat menawarkan diskon selain subsidi.Jadi sampai Rp 4 juta, ada pula yang antara Rp 1 sampai 2 juta.Kalau bisa, selain pemberian Rp 7 juta, manfaatnya bagi masyarakat bisa ditingkatkan,” kata Budi Setiyadi.
Kemudian pada Inbuyer EV Expo 2023 akan ada 15 merek sepeda motor listrik yang akan digunakan untuk pembelian sepeda motor listrik bersubsidi senilai Rp 7 juta. Sebanyak 38 jenis sepeda motor listrik ditawarkan dengan subsidi Rp 7 juta.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]