WAHANANEWS.CO, Jakarta - Proyek pembangunan Terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta dipastikan batal, meski proyek ini sebelumnya dianggarkan sebesar Rp 14 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa efisiensi menjadi prioritas utama dalam setiap proyek. Oleh karena itu, Terminal 4 diputuskan untuk dibatalkan.
Baca Juga:
Harris dan Trump Berebut 270 Suara: Siapa Presiden Baru Amerika?
"Kami harus memastikan bahwa semua proyek dilakukan secara efisien, dengan tolok ukur yang jelas dan tanpa pemborosan. Karena itu, kami memutuskan untuk membatalkan Terminal 4," kata Erick saat rapat di DPR Jakarta, Senin (4/11/2024).
Namun, pembatalan ini tidak berarti penambahan kapasitas penumpang diabaikan. Erick menyebutkan bahwa Terminal 1, 2, dan 3 dapat dikembangkan dengan anggaran Rp 1 triliun, yang jauh lebih hemat dibandingkan pembangunan Terminal 4.
"Penambahan kapasitas tetap dilakukan, dengan biaya Rp 1 triliun, bukan Rp 14 triliun. Kami akan memaksimalkan Terminal 1, 2, dan 3 dengan perbaikan jalur dan pemanfaatan ruang yang sebelumnya belum optimal," jelas Erick.
Baca Juga:
Kecewa atas Keputusan Dewan Etik soal Survei Pilkada Jakarta, Poltracking Mundur dari Persepi
Pendekatan ini sebelumnya juga diterapkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, di mana kapasitas bandara meningkat signifikan melalui pengembangan serupa.
Erick Thohir menekankan pentingnya efisiensi untuk semua proyek BUMN, dengan tujuan mencegah pemborosan dan potensi korupsi.
"Efisiensi adalah fokus kami sehingga proyek-proyek di BUMN bisa terukur dengan baik. Kami tidak ingin BUMN hanya fokus pada proyek besar yang malah bisa menimbulkan masalah korupsi. Selama 5 tahun terakhir, kami mengupayakan hal ini," ungkapnya.
Dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Erick menjelaskan bahwa pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta sebenarnya diusulkan dengan anggaran Rp 14 triliun.
Namun, setelah dievaluasi, pembangunan terminal baru ini dinilai tidak diperlukan.
"Ada usulan untuk membangun Terminal 4 yang akan menelan biaya hingga Rp 14 triliun," ujar Erick. "Namun setelah kajian mendalam, ternyata Terminal 4 tidak diperlukan," tambahnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]