Tingginya harga beras juga menyebabkan beberapa ritel tidak membeli beras karena adanya
ketentuan mengenai HET. Untuk itu, Pemerintah menjaga pasokan dan keterjangkauan harga beras melalui penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sesuai HET beras medium, baik di pasar rakyat maupun ritel modern.
"Saat ini harga beras mulai turun namun belum cukup signifikan karena di beberapa daerah mulai panen
tetapi bukan panen raya. Penyaluran bantuan pangan beras masih diperlukan karena banyak masyarakat
yang mengalami kesulitan akibat kurangnya pasokan beras," terang Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
Untuk minyak goreng rakyat, Kemendag mencatat data realisasi Domestik Market Obligation (DMO)
hingga akhir Februari 2024 sebesar 123.536 ton atau 41,2 persen dari target pemenuhan 300.000 ton. Sisi
positifnya, proporsi Minyakita terjaga di atas 40 persen dengan proporsi pendistribusian curah sebesar 56.952 ton (46,1 persen) dan Minyakita 66.585 ton (53,9 persen) dari total pasokan.
"Kenaikan harga minyak goreng curah tidak dapat dihindari akibat menurunnya realiasi distribusi DMO
minyak goreng curah. Ini merupakan imbas dari lesunya ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk
turunannya sehingga DMO yang dilakukan produsen sedikit menurun dibanding bulan lalu," tandas
Mendag Zulkifli Hasan.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.