Selain Corridor, Repsol juga melepas sahamnya di Blok Sakakemang dan South Sakakemang kepada MEDC yang bakal efektif setelah mendapat persetujuan pemerintah.
Miguel menegaskan pelepasan aset migas ini bukan untuk mengejar kas tunai melainkan demi memastikan pertumbuhan jangka panjang dan konsolidasi bisnis yang lebih menguntungkan.
Baca Juga:
SKK Migas Nyatakan Eksplorasi Laut Jadi Fokus Penemuan Cadangan Minyak dan Gas Bumi
Di sisi lain, Repsol menegaskan tetap beroperasi di Indonesia melalui lini bisnis hilir, khususnya pelumas.
“Repsol tetap ada di Indonesia karena punya bisnis hilir pelumas,” kata Stakeholders Relations Manager Repsol Indonesia Amir Faisal Jindan, Kamis (18/9/2025).
Blok Sakakemang dan South Sakakemang yang kini dikuasai MEDC sebelumnya dioperasikan Repsol dengan kepemilikan 45% di Sakakemang bersama Petronas 45% dan Mitsui Oil Exploration 10%.
Baca Juga:
Industri Hulu Migas Fokus Mendorong Transisi Energi
Dalam rencana pengembangan terakhir, Repsol memastikan cadangan Lapangan Kaliberau Dalam (KBD) mencapai 474 miliar standar kaki kubik (BSCF) dan turut menyetujui pemasangan fasilitas carbon capture storage (CCS) yang akan terhubung dengan Lapangan Gelam di Blok Corridor.
Sementara itu, Repsol Exploración South Sakakemang S.L. memegang 80% hak partisipasi Blok South Sakakemang, sisanya 20% dipegang MOECO.
Tak hanya mengakuisisi blok-blok Repsol, MEDC juga menambah kepemilikan pada PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) menjadi 40% yang semakin memperkuat kendali keluarga Panigoro atas rantai produksi gas bumi di Sumatra Selatan hingga Singapura.