WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menyampaikan, Indonesia dan Mesir
sepakat untuk meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara menuju perdagangan bebas (Free
Trade Agreement/FTA). Mendag optimistis hal tersebut akan mendorong perdagangan kedua negara dengan pesat.
Kesepakatan tersebut dicapai pada pertemuan bilateral antara Mendag Zulkifli Hasan dengan Head of
the Egyptian Commercial Service Kementerian Investasi dan Perdagangan Luar Negeri Mesir Yahya El-Wathik Bellah di kantor Kementerian Perdagangan RI di Jakarta, Rabu, (31/7).
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
"Indonesia dan Mesir memiliki hubungan kerja sama, persaudaraan, dan sejarah yang panjang jauh
sebelum kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, kami sepakat dan mendukung penuh peningkatan
hubungan bilateral perdagangan ke arah yang lebih baik, ke arah perjanjian perdagangan bebas RI-
Mesir," ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Usai bertemu Mendag Zulkifli Hasan, di hari yang sama, Head of the Egyptian Commercial Service Yahya
El-Wathik Bellah menghadiri Pertemuan Pertama Joint Trade Committee (JTC) Indonesia-Mesir.
Pada pertemuan tersebut, Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan
Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
Turut mendampingi, yaitu Duta
Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf. Sementara itu, Delegasi Mesir dipimpin oleh Head of the Egyptian Commercial Service Yahya El-Wathik Bellah.
Pertemuan Pertama JTC Indonesia-Mesir membahas beberapa isu yang dapat mendorong pertumbuhan perdagangan kedua negara, seperti kegiatan promosi dan pertukaran informasi perdagangan, kerja sama pengembangan usaha kecil dan menengah, kerja sama bidang standardisasi, aktivasi forum bisnis Indonesia-Mesir, wisata medis, serta bidang lainnya yang disepakati kedua negara, termasuk skema imbal dagang.
Adapun Isu penting lainnya yang juga dibahas, yaitu rencana pembentukan perjanjian dagang bebas antara Indonesia dan Mesir.
"Kami mendukung penuh pembahasan ke arah perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Mesir. Indonesia adalah mitra bisnis strategis dan saudara tua bagi Mesir. Produk-produk Indonesia
merupakan produk penunjang industri bagi Mesir. Dengan kesepakatan ini, Indonesia dapat memanfaatkan fasilitas dan kemudahan investasi di Mesir serta membuka peluang bisnis dan investasi di Zona Ekonomi Terusan Suez yang dimiliki Mesir," jelas Yahya.
Dirjen Djatmiko menambahkan, tren perdagangan Indonesia-Mesir menunjukkan pertumbuhan positif
sebesar 8,65 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2019—2023). Ini merupakan pertanda
baik bagi kedua negara.
“Selama lima tahun terakhir, nilai perdagangan antara Indonesia dan Mesir menunjukkan pertumbuhan yang positif. Tren perdagangan ini diharapkan dapat mencapai USD 3 miliar dalam 5 tahun mendatang,” tambah Djatmiko.
Pada Januari—Mei 2024, perdagangan kedua negara mencapai USD 570,4 juta. Pada periode tersebut, nilai ekspor Indonesia ke Mesir mencapai USD 493 juta dan impor Indonesia dari Mesir sebesar USD 77,5 juta.
Sementara pada 2023, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 1,51 miliar, dengan
ekspor Indonesia ke Mesir sebesar USD 1,31 miliar, dan impor Indonesia dari Mesir sebesar USD 201,4 juta.
Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus perdagangan terhadap Mesir sebesar USD 1,11
miliar.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Mesir di antaranya minyak sawit dan turunannya, biji kopi, rempah-rempah, kelapa, bubuk kakao, produk perikanan dan hasil laut, benang tekstil, produk kayu, ban kendaraan, kendaraan penumpang, dan produk potensial lainnya.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]