WahanaNews.co, Tangerang -
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan tengah fokus untuk
mendorong peningkatan pemasaran bagi produk-produk halal Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri.
Untuk itu, pemerintah terus menggali potensi industri halal Indonesia untuk
meningkatkan ekspor produk halal Indonesia.
Baca Juga:
Tutup TEI 2023 Luring, Mendag: Alhamdulillah, Raup Transaksi Dagang USD 25,3 Miliar
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Didi Sumedi saat menjadi pembicara kunci pada Seminar ‘Halal Nararative To Boost Sustainable Export of Indonesia Halal Products’ yang digelar Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Seminar ini merupakan rangkaian acara pada perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu (21/10).
“Kita harus terus menyamakan pemahaman kita semua mengenai potensi industri halal Indonesia
serta sebagai sarana diplomasi ekonomi untuk peningkatan ekspor produk halal Indonesia. Secara
ekosistem, Indonesia juga mampu mengembangkan produk halal,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Didi Sumedi.
Baca Juga:
Pemerintah Dorong Pelaku Usaha Optimalkan Implementasi IA-CEPA
Hadir sebagai narasumber yaitu Sekretaris Ditjen PEN, Kemendag, Ganef Judawati; Direktur Bisnis
Kewirausahaan Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Putu Rahwidhiyasa; Analis Pelayanan Pusat Registrasi Sertifikasi Halal Indonesia, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (PBJPH), Arini Hasanah; serta Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Asia
Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri, Vahd Nabyl Mulachela.
Berdasarkan riset Global Islamic Economy Indicator oleh Dinar Standard pada 2022, Indonesia
menempati peringkat ke-4 ekonomi syariah terbesar setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Persatuan Emirat Arab.
Sementara itu dilihat secara sektor, Indonesia menempati urutan ke-2 untuk kategori produsen produk halal, peringkat ke-3 untuk fesyen muslim, dan peringkat ke-6 untuk keuangan
syariah.
Selama lima tahun terakhir (2018-2022), ekspor produk halal Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan sebesar 16,72 persen. Nilai ekspor tahun 2022 sebesar USD 51,6 miliar atau meningkat 8,5 persen dibandingkan tahun 2021 yang hanya sebesar USD 47,56 miliar.
"Halal memang berawal dari yang diamanatkan agama Islam, tetapi seiring dengan perkembangan zaman, produk halal menjadi gaya hidup (life style) yang lebih sehat. Hal ini karena
produk halal memiliki unsur yang tidak berlebihan (inherent). Sesuatu yang berlebihan biasanya mendatangkan mudarat. Menyikapi hal ini, industri halal Indonesia harus bisa mengarah kepada kebutuhan gaya hidup," tandas Didi.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]