Sebagai bagian dari solusi yang inklusif dan berkelanjutan, G20 sepakat menegaskan pentingnya memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil, dan berbasis aturan. Dalam hal ini, G20 perlu memperkuat instrumen penegakan perdagangan seperti anti-dumping dan peraturan bea masuk yang sesuai dengan komitmen internasional yang telah disepakati, khususnya dalam menghadapi lonjakan impor.
Dalam era persaingan dan multipolaritas global saat ini, pengelolaan peluang dan tantangan dari kemajuan teknologi, termasuk Artifical Intelligence (AI) yang beretika, menjadi kunci bagi stabilitas dan kemakmuran dunia. Untuk memastikan tidak ada pihak yang tertinggal, G20 mendorong berbagai langkah prioritas seperti pengembangan keterampilan, perluasan akses terhadap infrastruktur digital, serta penerapan prinsip-prinsip etika dan penguatan kapasitas nasional.
Baca Juga:
RI Ajak ASEAN Lakukan Negosiasi Bersama untuk Hadapi Amerika Serikat
“Indonesia mendukung komitmen G20 terhadap penggunaan AI jangka panjang, termasuk pentingnya pembentukan kerangka kerja yang lebih koheren. Untuk itu, koordinasi lintas sektor yang lebih baik di dalam G20, yang dilandasi semangat netralitas, kepercayaan, dan keamanan, akan memperkuat posisi G20 dalam tata kelola teknologi global,” ujar Deputi Edi.
Para Sherpa turut membahas secara intensif mengenai inisiatif G20@20 yang merupakan evaluasi yang menandai dua dekade peran G20 sebagai forum utama kerja sama ekonomi internasional. Indonesia mengapresiasi proposal awal tinjauan G20@20 dan menekankan pentingnya reformasi nyata yang memperkuat prinsip inklusivitas, konsensus, dan kesetaraan. Pasalnya, G20 harus tetap relevan sebagai forum ekonomi global di tengah dinamika geopolitik, sehingga Indonesia mendorong seluruh anggota terlibat aktif demi menjaga relevansi dan efektivitas forum ini.
Pertemuan Sherpa ke-2 ini menjadi tonggak penting menuju KTT G20 Afrika Selatan pada November 2025 mendatang, dan menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam mengatasi tantangan global dengan semangat kolaborasi dan solidaritas. “Dengan bergerak maju secara kolektif, kita membuktikan bahwa kekuatan G20 terletak pada persatuan sekaligus keberagamannya,” ucap Deputi Edi. Demikian dilansir dari laman ekongoid, Rabu (9/4).
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Indonesia dan Turkiye Harus Jadi Kekuatan Positif Dunia Islam dan Global South
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.