Di sisi lain, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengklaim bahwa jumlah daerah dengan harga beras turun terus bertambah, dari 132 menjadi 148 kabupaten/kota.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyebut capaian itu tak lepas dari masifnya intervensi SPHP di berbagai wilayah.
Baca Juga:
KPK Menang Praperadilan Penetapan Tersangka Rudy Tanoe Sesuai Aturan
"Artinya, penyaluran beras SPHP secara umum baik dan berdampak positif terhadap stabilitas pangan nasional," katanya melalui keterangan tertulis pada Kamis (25/9/2025).
Namun, Arief menegaskan bahwa pemerintah tetap memberi perhatian khusus pada 55 kabupaten/kota yang masih mengalami kenaikan harga di atas 1 persen.
Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas, Indra Wijayanto, menambahkan realisasi distribusi beras Bulog kini rata-rata melampaui 5 ribu ton per hari.
Baca Juga:
Bantuan Pangan Beras 10 Kg Tahun 2025 Berlangsung 6 Bulan, Ini Penjelasan Bapanas
Meski begitu, percepatan distribusi tetap dibutuhkan agar target sekitar 1,1 juta ton bisa terserap sepenuhnya sebelum akhir tahun.
“Dengan sisa waktu sekitar 107 hari, distribusi harian perlu ditingkatkan mendekati 10 ribu ton per hari agar harga beras lebih stabil di hampir semua daerah,” ujar Indra.
Selain intervensi beras, pemerintah juga mengucurkan stimulus ekonomi kuartal II berupa bantuan pangan tambahan.