Menurutnya, hal itu dapat digunakan juga sebagai bahan pembelajaran, baik untuk para birokrat, pembuat kebijakan, para akademisi, serta para pelaku usaha. Ia juga berharap pembelajaran tersebut dapat mendukung terciptanya community of practice dari berbagai bidang, baik sisi finansial, teknik, hukum, lingkungan, maupun sosial.
"Ini adalah effort yang luar biasa dari waktu ke waktu, dan saya senang kalau kita bisa membukukan, meng-capture-nya karena sering kita punya pengalaman terus yang nulis tuh orang asing. Nanti jadi studi kasusnya di Harvard, di Columbia, Indonesia sendiri UI nggak pernah jadi studi kasus, UGM enggak membuat studi kasus, ITB tidak membuat studi kasus. Ini sayang sehingga ya ranking kita di bawah terus, yang capturing knowledge dan mendapatkan kredit malah justru institusi-institusi asing. Ini bagian dari mungkin membangun Indonesia tidak terlihat seperti infrastruktur tapi it matters a lot, itu membangun Indonesia banyak," pungkas Menkeu. Demikian dilansir dari laman kemenkeugoid, Sabtu (28/10).
Baca Juga:
Resmi, Ini 21 Koperasi Open Loop yang Diizinkan Himpun Dana Masyarakat
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.