WahanaNews.co, Jakarta - Di Tengah dinamika 5 tahun terakhir yang menantang, Kementerian Keuangan selaku pengelola fiskal menunjukkan kinerja optimal yang turut berkontribusi terhadap terjaganya kinerja perekonomian nasional.
Baca Juga:
Sri Mulyani Terima Kunjungan Dubes Australia dan Financial Secretary Hong Kong
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, pada Senin (10/6) di Jakarta.
“Dengan kompleksitas situasi dan scoupe (tugasnya) yang begitu besar dan sangat banyak, tentu (ini) membutuhkan Kementerian Keuangan yang harus dikelola dengan baik untuk terus menjaga kepercayaan publik. Kami selama ini dengan Komisi XI telah terus bersinergi secara baik sehingga pelaksanaan tugas Kemenkeu relatif bisa terjaga dan (kondisi) perekonomian (nasional) juga menunjukkan suatu hasil (yang baik),” terang Menkeu.
Perekonomian nasional yang baik itu tercermin diantaranya dari pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 sebesar 5,05% yang selalu konsisten lebih tinggi dari pertumbuhan global di tengah berbagai guncangan.
Baca Juga:
Macquarie Group Ingatkan Jika RI Pangkas Produksi Nikel, Picu Ancaman Krisis Global
Selain itu, perekonomian nasional yang baik juga bisa dilihat dari laju inflasi nasional bisa dikendalikan dengan baik, konsolidasi fiskal yang kuat, serta tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan yang terus berhasil ditekan turun.
“Selama ini, dalam situasi shock seperti pandemi dan kondisi dunia yang makin menantang seperti volatilitas komoditas dan higher for longer (pada kenaikan suku bunga global), Kemenkeu terus menjaga kinerja fiskal secara optimal dalam 3 area tanggung jawab yaitu collecting more, spending better, dan prudent and inovative financing,” lanjut Menkeu.
Menkeu mengatakan bahwa collecting more ditunjukkan dengan penerimaan negara yang semakin meningkat. Pada tahun 2023, penerimaan perpajakan mencapai Rp2.154,2 triliun dan PNBP mencapai Rp612,5 milyar.