Sementara itu, BlueFive menyumbang jaringan internasional termasuk akses pembiayaan jangka panjang dari Timur Tengah dan hubungan dengan perusahaan maupun BUMN asal Tiongkok.
Menurut Hazem Ben-Gacem, Pendiri sekaligus CEO BlueFive Capital, kerja sama ini menandai momen penting dalam membangun konektivitas permodalan lintas negara.
Baca Juga:
Munas Kadin, Anindya Bakrie Terpilih jadi Ketum Gantikan Arsjad Rasjid
“MoU ini mencerminkan komitmen bersama kedua perusahaan untuk membangun keterhubungan investasi lintas negara yang lebih kuat. Bersama-sama, BlueFive dan Sriwijaya akan menghubungkan modal dan peluang antara Teluk dan Asia Tenggara, dengan fokus pada sektor-sektor berpertumbuhan tinggi yang krusial bagi masa depan,” ungkap Hazem, Kamis (2/10/2025).
Sementara itu, CEO Sriwijaya Capital Hartanto Tjitra menyatakan bahwa kemitraan ini menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan ekonomi antar kawasan.
“Kemitraan ini menghubungkan kawasan Teluk dengan peluang ASEAN, memungkinkan kami untuk bekerja bersama para investor, mengembangkan perusahaan, dan mendorong pertumbuhan di kedua wilayah,” ujarnya.
Baca Juga:
Perseteruan Kadin Memanas Lagi, Pengurus Munaslub Disebut Langgar Aturan
Pada fase awal, kolaborasi akan difokuskan ke kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah, dengan peluang ekspansi ke Asia Selatan serta negara berkembang lainnya.
Fokus investasi diarahkan ke sektor energi bersih dan infrastruktur, ekonomi digital termasuk fintech, serta bidang kesehatan dan bioteknologi.
Indonesia akan menjadi pasar utama dan pusat perluasan regional.