"Nah itu kemungkinan adalah penyebab mereka tidak bisa bertahan karena mereka juga memberikan support lebih kepada karyawan juga, tetapi bisnisnya tidak terbangun. Jadi kalah persaingan tidak kuat lagi memberikan dukungan pendanaan ataupun bakar uang," lanjutnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal juga mengatakan fenomena PHK akan berlanjut hingga tahun depan. Apa lagi ke depan ancaman resesi global sangat besar.
Baca Juga:
UU PDP Bikin Konsumen Makin Nyaman Bertransaksi Digital
Namun, dia tidak mengatakan seberapa banyak sektor bisnis yang akan terdampak. Faisal menjelaskan penyebab banyak terjadinya PHK saat ini karena berbagai faktor.
"Ada beberapa disebabkan karena semakin tingginya biaya produksi ditambah karena inflasi. Harga bahan baku makin mahal, apalagi terjadi pelemahan nilai tukar rupiah yang mempengaruhi juga. Terutama bagi yang menggunakan bahan baku dari luar negeri jadi lebih mahal," ujarnya.
Selain itu, kenaikan biaya logistik, harga BBM subsidi dan non subsidi juga menjadi faktor lainnya. Sehingga akhirnya mendorong pelaku usaha melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah karyawan.
Baca Juga:
Petani Tembakau di Kendal Sulit Dapatkan Pupuk Subsidi
"Ini menjadi hal yang harus diwaspadai karena trennya akan berlanjut ke depan, ini akan terus terjadi ke depan," ungkapnya.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.