"Di kampus teman-teman belajar tentang knowledge tetapi dibutuhkan juga soft skill, life skill, negotiation skill, bagaimana teman-teman bisa meyakinkan seseorang interviewer. Soft skill yang membuat teori berenang itu membuat teman-teman bisa berenang, life skill yang membuat teman-teman bisa berenang di laut, dihadapi dengan stress, krisis. Jadi improve terus dari knowledge, lengkapi dengan soft skill dan life skill." Pungkasnya.
Bonus Demografi
Baca Juga:
Lebih dari Separuh Provinsi Terdampak, RI Alami Deflasi Terpanjang Selama 2024
Dalam kesempatan yang sama Wakil Rektor Universitas Paramadina, Dr. Handi Risza menyatakan bahwa terjadi pergeseran resiko dari Covid menjadi perang pada Rusia dan Ukraina.
"Awalnya dipicu kondisi inflasi yang membuat berbagai negara kesulitan, Rusia memasok 40% sumber energi ke Eropa. Lonjakan inflasi terjadi dilanjutkan dengan krisis energi dan pangan yang disebabkan oleh konflik Rusia dan Ukraina. Salah satunya cara mengantisipasi adalah menaikkan suku bunga, sebagai upaya menyelamatkan ekonomi." Ungkapnya.
Akan ada momentum besar Indonesia pada 2045, yaitu 100 tahun kemerdekaan RI. 20-23 tahun lagi untuk mahasiswa S1 akan berusia 45 tahun akan menjadi aktor utama pada tahun 2045 ini.
Baca Juga:
Prof Fakhili Gulo Sebut Pertumbuhan Ekonomi Nias Barat Tidak Meningkat: Termiskin di Sumut!
"Apa yang terjadi di tahun 2045 ini, kelas menengah akan tumbuh subur, termasuk Indonesia. Selain itu penggunaan teknologi juga akan semakin maju, perubahan iklim, perubahan geopolitik, lembaga internasional akan dikuasai oleh negara -negara margin market seperti Indonesia saat ini, urbanisasi banyak orang yang akan migrasi ke negara-negara Asia, karena memiliki potensi untuk memajukan Dunia. Motor terkuat di Asia selain di China juga ada di Indonesia, itu yang perlu kita lihat sebagai nilai positif kita saat ini." Papar Handi.
Saat ini bangsa kita sedang mengalami apa yang disebut dengan bonus demografi. Hal ini adalah anugerah untuk bangsa kita, seperti dulu Jepang Ketika awal awal tahun 45 itu luluh lantak, tetapi dengan restorasi Meiji mereka mampu bangkit dan menjadi negara dengan ekonomi dan penguasaan teknologi terbaik sampai saat ini. Korea juga seperti itu, tahun 60-an masih miskin bahkan lebih miskin daripada kita, tetapi karena kemampuan sumber daya yang mereka miliki, mereka menguasai teknologi terbaik saat ini.
"Jika kita lihat ini merupakan golden moment sampai 2030, karena pada periode tersebut jumlah usia produktif paling besar pada periode tersebut. Saat ini 80% populasi kita berada pada usia produktif, Artinya jika dikelola dengan baik, mereka memiliki pekerjaan yang baik, inilah momen pertumbuhan kita, sehingga diharapkan 2045 kita sudah sejahtera, karena sedang ada pada usia yang aktif. Kalau kesadaran kolektif ini dibangun maka kita akan menjadi champion pada tahun 2045 tadi." Tambah Handi.