Namun menurut Handi, bonus demografi ini juga dapat jadi bencana, jika lapangan pekerjaan sedikit, maka anak muda ini akan banyak yang menganggur karena tidak memiliki pekerjaan. Sehingga ini akan menjadi beban negara, karena negara harus bayar subsidi untuk teman-teman semua, subsidi energi, subsidi listrik dan menanggung beban usia produktif akan lebih berat dengan menanggung beban usia tidak produktif. Hal ini akan berakhir pada tahun 2030 karena usia produktif ini akan semakin menua.
Tahun 2004 APBN Indonesia masih 500-600 Triliun tapi hari ini naik sekitar 6 kali lipat. Pembelanjaan negara saat ini 3000 T. Artinya ekonomi ini tumbuh berkembang, didukung oleh pendapatan negara dari pajak hampir 2000T dan juga belanja negara juga cukup besar, berarti pemerintah punya budget untuk menggerakkan perekonomian kita ini. Kalau dikelola secara baik tidak ada alasan kita menjadi miskin, karena kita sudah memiliki modal 3000T.
Baca Juga:
Lebih dari Separuh Provinsi Terdampak, RI Alami Deflasi Terpanjang Selama 2024
Maka itu kita menjadi anggota G20, negara yang memiliki perekonomian terbesar di dunia, ini adalah satu modal yang membuat kita harus optimis untuk menjadi lebih baik kedepannya.
Jika semua dapat dikelola dengan baik, kita harapkan pada tahun 2045 Indonesia bisa menjadi salah satu kekuatan besar perekonomian dunia, tentu saja dengan melakukan mitigasi-mitigasi yang sedang terjadi, harus mampu menjaga daya beli masyarakat dan juga peningkatan ekspor dan impor.
"Ada tiga hal yang perlu teman-teman kuasai yang pertama adalah hardskill yang telah didapatkan dibantu kuliah, yang kedua ada softskill yang saya yakin teman-teman juga sudah miliki bagaimana cara bernegosiasi, diplomasi. Yang terakhir adalah life skill yang perlu kita implementasikan, yang dapat kita temukan di Paramadina seperti Keindonesiaan, Kemodernan, dan keislaman sehingga kita memiliki idealisme dan karakter." Pungkas Handi.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.