WahanaNews.co | Kementerian Perdagangan memfasilitasi penandatanganan 24 nota kesepahaman (MoU) dan Single Purchasing Statement antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang dari Malaysia senilai USD 175,9 juta atau senilai Rp2,72 triliun.
Penandatanganan ini meliputi komoditas makanan dan minuman, teh, minuman herbal, tepung bumbu, santan kelapa, tepung kelapa (dessicated coconut), dan sepeda motor listrik.
Baca Juga:
Elektabilitas PAN Tetap Kokoh di Urutan Keenam Menurut Survei IPO Terbaru
Penandatanganan dilakukan pada Kamis (20/10) dan disaksikan secara langsung oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di arena Trade Expo Indonesia ke-37 yang berlangsung pada 19-23 Oktober 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.
“Saya telah menyaksikan penandatanganan MoU antara Indonesia-Malaysia. Saya mengapresiasi perwakilan Indonesia di Malaysia dan para pelaku usaha yang telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ekspor dan promosi produk Indonesia ke Malaysia. Penandatanganan kontrak dagang hari ini menunjukkan kinerja perdagangan Indonesia dan Malaysia yang terus meningkat setelah pandemi Covid-19,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, pada periode Januari–Agustus 2022, total perdagangan nonmigas Indonesia dan Malaysia sudah mencapai USD 13,78 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilai ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 32,3 persen.
Baca Juga:
K.H. Asep Syaifuddin: Zulhas Tidak Mungkin Menistakan Agama, Kata Ketua Pergunu
“Ini capaian yang luar biasa. Upaya perwakilan dalam meningkatkan kinerja ekspor perdagangan kita ke Malaysia perlu untuk diapresiasi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi yang juga hadir menyaksikan penandatanganan mengatakan peningkatan nilai total perdagangan nonmigas Indonesia dan Malaysia menunjukkan bahwa di tengah kondisi ekonomi global yang kurang begitu baik, permintaan produk dari kedua negara masih cukup tinggi.
Hal ini ditunjang pula oleh kondisi ekonomi kedua negara yang masih cukup terjaga. Selain itu, kedekatan geografis dan kemiripan demografis juga menjadi salah satu faktor penunjang.