WahanaNews.co | Di tengah langkah transformasi yang gencar dilakukan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat kinerja yang cukup baik sepanjang semester pertama tahun 2023.
Telkom sukses membukukan pendapatan konsolidasian Rp73,5 triliun yang tumbuh sebesar 2,1 persen YoY.
Baca Juga:
Bisnis Baru Telkom Jadi Primadona, Valuasi Tembus Rp 16 Triliun
Pencapaian ini utamanya dikontribusi dari pertumbuhan kinerja yang kian menguat dari Data, Internet & IT Services Rp41,6 triliun, IndiHome yang terus mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar sebesar Rp14,4 triliun.
Selain itu, ada juga kontribusi dari Interconnection Rp4,5 triliun dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 6,1 persen, 4,0% dan 5,7 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Komposisi pendapatan Telkom bergerak dinamis seiring dengan transformasi perusahaan di mana kontribusi pendapatan dari bisnis digital terus meningkat, bersamaan dengan kontribusi pendapatan bisnis legacy mengalami penurunan.
Baca Juga:
TelkomGroup Siagakan 200 Personel untuk Amankan Upacara HUT ke-79 RI di IKN
Pergeseran ini menunjukkan bahwa transformasi perusahaan berada pada jalur yang benar untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan sesuai perubahan bisnis.
EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) dan laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp38,4 triliun dan Rp12,8 triliun.
Hal ini tak lepas dari fokus Telkom dalam mempercepat langkah transformasi dengan stategi utama Five Bold Moves dan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan kinerja positif di semester I 2023 tak terlepas dari strategi utama Five Bold Moves.
"Sepanjang semester pertama pada tahun 2023 ini, Telkom masih terus gencar mempercepat implementasi strategi utama Five Bold Moves yang sudah kami canangkan sejak tahun lalu."
"Salah satu implementasi yang baru saja kami resmikan adalah FMC di mana IndiHome berpindah ke Telkomsel."
"Ke depannya Telkomsel akan fokus menyasar segmen B2C dengan solusi layanan lengkap dan terintegrasi, sedangkan Telkom di segmen B2B," imbuhnya.
Ririek menyebut Telkom juga terus melakukan pengembangan infrastruktur dan jaringan.
"Infrastruktur jaringan dan layanan terus kami kembangkan yang berdampak pada peningkatan expense," ungkap Ririek. Demikian dilansir dari laman bumngoid, Sabtu (29/7). [jp/jup]