WahanaNews.co | Sebanyak 500 kepala keluarga (KK) yang berada di tiga desa di Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara kini dapat menikmati listrik selama 24 jam penuh. Hal ini setelah PT PLN (Persero) memanfaatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah untuk menghadirkan listrik 24 jam di Desa Sekaduyan Taka, Desa Tabur Lestari dan Desa Semaja sejak awal Juni 2023.
Kehadiran PLN di desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu pun disyukuri Hani (39), warga Desa Semaja yang rumahnya akhirnya teraliri listrik secara penuh.
Baca Juga:
Dampingi Kehadiran Presiden Jokowi di Kota Bekasi, Pj Wali Kota Bilang Begini
"Saya ucapkan terima kasih untuk seluruh pihak yang terlibat terutama PLN yang membuat desa kami akhirnya bisa merasakan listrik menyala 24 jam di desa kami, sehingga malam kami tak khawatir gelap lagi,” kata Hani.
Dia mengatakan, kehadiran listrik menjadi berkah karena dapat menggerakkan roda perekonomiannya serta bermanfaat bagi anak-anak untuk belajar di malam hari.
"Kini anak-anak bisa belajar pada malam hari, dan saya bisa menyalakan kulkas untuk berjualan," ujar Hani.
Baca Juga:
Ketua Harian Dharma Pertiwi Hadiri Pertandingan Tenis Meja Sambut Hari Ibu ke-95 Tahun 2023
Dengan hadirnya listrik PLN, juga membuat warga dapat semakin berhemat. Sekretaris Desa Sekaduyan Taka, Tarto (37) menjelaskan sebelumnya beberapa warga menggunakan genset untuk menghasilkan listrik. Dalam sebulan, setiap warga bisa mengeluarkan biaya lebih dari Rp 2 juta untuk membeli bahan bakar minyak (BBM), setelah hadirnya listrik warga hanya mengeluarkan biaya Rp 300 ribu.
“Selain lebih mahal, kita juga repot karena harus membeli BBM dan menjaga dan memelihara genset. Kalau pakai listrik PLN, sangat mudah, semua tinggal pakai saja,” ucap Tarto.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kehadiran listrik diharapkan dapat mewujudkan energi berkeadikan serta mendorong perekonomian masyarakat. Untuk itu, PLN akan terus menghadirkan listrik ke berbagai wilayah di Tanah Air sekaligus upaya meningkatkan rasio elektrifikasi nasional.