Sebagai informasi, sebaran pompa air di Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun 2019-2024 mencapai 5.230 unit. Untuk Kabupaten Bantaeng, dialokasikan 81 unit pompa pada tahun 2024.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil, menuturkan bantuan ini akan sepenuhnya ditujukan untuk mendukung aktivitas produksi petani di lapangan.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
“Kita punya lahan sawah tadah hujan itu kurang lebih 3 juta hektar secara nasional, dari sekitar 6000 hektar luas baku sawah di Kabupaten Bantaeng, ada sekitar 1500 hektar sawah tadah hujan disini, nah di desa ini ada 500 hektar, itu yang kita Gerakan melalui Pompanisasi,” ujar Ali Jamil.
Lebih lanjut dirinya mengatakan pompa air ini diarahkan agar dapat membantu petani mengatasi masalah kekurangan air yang sering dihadapi petani, terutama pada musim kemarau.
Menurutnya, pompanisasi akan mendorong peningkatan kinerja produksi padi di Sulawesi Selatan, karena petani berkomitmen untuk menambah Indeks Pertanaman menjadi dua atau tiga kali dalam setahun.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
“Tadi Presiden langsung tanya ke petani, selama ini IPnya hanya satu, karena apa ? karena kekurangan air, nah hari ini bapak Presiden membantu pompa, harapannya bisa IP dua minimal dan bahkan petani janji tadi kepada bapak Presiden bisa IP tiga,” beber Ali Jamil.
Diketahui, Luas Baku Sawah di Kabupaten Bantaeng sebesar 6.050 ha dengan Potensi sawah tadah hujan seluas 1.549 ha.
Bantuan 81 pompa ini diharapkan dapat mencakup area sawah hingga 1.095 ha.