WahanaNews.co | Salah satu hal yang harus disiapkan untuk menghadapi resesi ekonomi adalah dana darurat ideal.
Berdasarkan survei yang dilakukan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), hampir separuh penduduk Indonesia (46 persen) hanya mampu bertahan selama sepekan jika terjadi krisis.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Sektor Perumahan Punya Multiplier Effect Tinggi untuk Perekonomian
Sementara 18 orang mampu bertahan satu bulan, 5,8 persen mampu bertahan tiga bulan, dan 8,6 persen kuat bertahan lebih dari enam bulan. Sisanya, sebanyak 21,6 persen mengaku tidak tahu.
Hasil survei ini dimuat dalam laporan OECD/INFE 2020 International Survey of Adult Financial Literacy, dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Rabu (19/10/2022).
Berkaca dari hal di atas, seseorang harus memiliki dana darurat agar dapat bertahan di tengah situasi yang tidak menentu akibat resesi.
Baca Juga:
Indonesia Dorong Percepatan Aksesi OECD dan Integrasi Ekonomi ASEAN untuk Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan
Dana darurat
Dana darurat adalah simpanan uang yang bisa digunakan untuk menutup pengeluaran saat seorang menabrak situasi ekonomi yang sulit.
Berdasarkan piramida perencanaan keuangan, dana darurat berada di posisi paling bawah alias fundamental.
Keberadaan dana darurat yang ideal bisa menjadi bantalan pertama seseorang ketika kebutuhan hidup bertambah, sementara penghasilan berkurang.
Cara Menghitung Dana Darurat Ideal
Besaran dana darurat yang harus disiapkan jumlahnya berbeda-beda setiap orang, karena harus disesuaikan dengan kondisi dan jumlah tanggungan masing-masing.
Berikut perhitungan dana darurat ideal intuk perempuan/laki-laki jalang maupun yang sudah berkeluarga:
1. Lajang: 3-4 kali pengeluaran rutin bulanan. Asumsinya, jika Anda tidak mempunyai penghasilan, Anda masih bisa bertahan hidup tanpa mengurangi besaran gaya hidup selama 3 hingga 4 bulan ke depan.
2. Menikah tanpa anak: 6 kali pengeluaran rutin bulanan.
3. Menikah, anak (tanggungan) 1 orang: 9 kali pengeluaran rutin bulanan.
4. Menikah, anak (tanggungan) 2 orang: 12 kali pengeluaran rutin bulanan.
Demikianlah besaran dana darurat yang harus disiapkan untuk menghadapi krisis ekonomi. Sayangnya, dana ini tidak bisa datang tiba-tiba, perlu adanya persiapan untuk memastikan bisa sesuai kebutuhan. Lantas, bagaimana cara menyiapkan dana darurat?
Tips Mengumpulkan Dana Darurat Ideal
Berikut beberapa tips mengumpulkan dana darurat ideal Agar Anda tetap bisa bertahan meskipun berada dalam kondisi sulit akibat krisis yang berkepanjangan:
Cek Kondisi Keuangan
Membangun dana darurat ideal membutuhkan waktu yang panjang. Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk mempersiapkan dana darurat adalah dengan mengecek kondisi keuangan, seperti:
1. Penghasilan: bertambah atau berkurang? Berapa tambahnya atau berkurangnya?
2. Pengeluaran: bandingkan pengeluaranmu dengan bulan-bulan sebelumnya
3. Cicilan utang: apakah pembayaran cicilan masih lancar? Apakah kira-kira kamu akan mengalami kesulitan ke depannya untuk bisa mencicil tepat waktu?
4. Asuransi: apakah asuransimu aman dan premi terbayar dengan baik?
5. Tagihan: adakah tagihan yang terkendala dengan kondisi saat ini?
Dengan mengecek kondisi keuangan, Anda akan mendapat gambaran seberapa sehat dan kuat finansial Anda.
Siapkan Secara Bertahap
Seperti yang sudah disinggung di atas, dana darurat tidak bisa muncul tiba-tiba. Anda perlu waktu untuk mempersiapkan dana darurat yang ideal.
Apabila ada pemasukan ekstra, alokasikan lebih banyak ke rekening dana darurat ini. Tak perlu khawatir dengan jumlahnya yang bertambah sedikit demi sedikit. Asal konsisten, target dana darurat yang ideal pasti akan tercapai.
Bikin Rekening Khusus untuk Dana Darurat
Rekening yang digunakan untuk menyimpan dana darurat harus dipisah dengan rekening belanja harian agar dana darurat tidak terganggu.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk meletakkan dana darurat di instrumen investasi yang likuid, selain rekening bank, seperti deposito, reksa dana pasar uang ataupun logam mulia.
Ketika instrumen investasi tersebut mempunyai karakter yang berbeda, sehingga Anda perlu mengalokasikan dengan cermat, berapa persen masing-masingnya.
Menyisihkan Gaji Bulanan untuk Dana Darurat
Sisihkan gaji bulan untuk dana darurat dan setorkan ke bank di awal bulan. Jika ternyata ada sisa uang belanja, ada baiknya segera alokasikan ke rekening khusus dana darurat.
Demikianlah cara menyiapkan dana darurat ideal untuk menghadapi resesi. Semoga bermanfaat. [Tio]