WahanaNews.co, Jakarta - Pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI) akan menginjak
40 tahun pelaksanaannya. Tahun ini, TEI 2025 kembali digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, pada 15–19 Oktober 2025.
Selama empat dekade, TEI telah
menjadi platform strategis dalam memfasilitasi peningkatan ekspor nasional dan menjembatani produk-
produk unggulan Indonesia menembus pasar global.
Baca Juga:
Kemendag Lepas Ekspor Perdana Produk Kerajinan Serat Alam UMKM ke Amerika Serikat
Sepanjang penyelenggaraannya, TEI berperan penting dalam membantu berbagai pelaku usaha termasuk
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui TEI, pelaku usaha dapat mengikuti pameran produk,
berinteraksi dengan buyer, melakukan penjajakan bisnis (business matching) hingga bertransaksi bisnis secara langsung dengan buyer dari berbagai negara.
“Pelaku usaha mendapat kesempatan untuk mempromosikan produk dan membangun jaringan bisnis selama TEI berlangsung. TEI menjadi momen strategis menembus pasar global, menarik investasi, dan memperkuat citra produk Indonesia di pasar internasional,” ujar Menteri Perdagangan Budi Santoso.
TEI menjadi potret nyata kehadiran pemerintah dalam mendorong ekspor dengan menciptakan kondisi ideal untuk mempertemukan eksportir Indonesia dengan pembeli mancanegara.
Baca Juga:
RI Dorong Perundingan Indonesia-Mercosur CEPA dan Peningkatan Dagang dengan Uruguay
Penyelenggaraan TEI dalam lima tahun terakhir (2020—2024) telah menunjukkan resiliensinya dalam menghadapi dinamika global dengan beradaptasi menggunakan berbagai format, mulai dari daring, hibrida, hingga kembali luring, tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Adaptasi dilakukan agar TEI dapat terus berkontribusi bagi perdagangan Indonesia.
Kilas balik pada 2020 dan 2021, TEI diadakan secara daring sebagai dampak pandemi Covid-19 yang
menutup hampir seluruh jalur perdagangan. Dengan memanfaatkan teknologi digital, TEI melaksanakan
pameran virtual mempertemukan pelaku usaha dengan buyer secara daring.
Di tengah pandemi yang berdampak global, TEI tetap mampu mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 2 miliar pada 2020 dan meningkat tiga kalinya menjadi USD 6,06 miliar pada tahun berikutnya.
Pada 2022, TEI mengubah format menjadi hibrida yang memadukan interaksi tatap muka terbatas antara
peserta dan buyer dengan jangkauan daring global. Nilai transaksi melonjak mencapai senilai USD 15,83 miliar, menunjukkan efektivitas format hibrida.
Format yang sama dilanjutkan pada 2023 dan mencatat rekor transaksi sebesar USD 30,5 miliar. Pada gelaran TEI 2023, terjadi peningkatan permintaan untuk produk-produk yang menunjang kegiatan manufaktur seperti produk kimia dan organik, produk industri strategis, dan produk elektronik.
[Redaktur: Alpredo]