“Analisa menunjukkan bahwa banyak negara di dunia yang telah menyadari hal ini dan telah berpaling dari proyek PLTU batu bara baru, namun masih banyak yang belum mengikuti. Negara - negara ini masih mempertimbangkan proyek PLTU baru pada tahun 2022 dan secara terbuka menerima harga tinggi untuk konsumen, risiko aset terdampar, dan kerentanan energi untuk memperkuat ekonominya," terangnya.
Laporan ini juga menggarisbawahi bahwa jumlah listrik yang dihasilkan dari batu bara meningkat hingga 9% pada 2021, sebuah rekor baru, meningkat 4% dari penurunan pada 2020 karena pandemi Covid-19. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.