WahanaNews.co, Jakarta - UN Tourism memaparkan berbagai keuntungan yang bisa diraih para investor dunia jika menanamkan investasinya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia dalam International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024, yang diselenggarakan di Swissôtel PIK Avenue, Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Executive Director UN Tourism, Natalia Bayona, dalam sambutannya pada sesi ‘Global and Regional Tourism Investment Trends and Opportunities’, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki ekonomi paling stabil di dunia. Sebab, tidak hanya banyak investor yang menanamkan investasinya di Indonesia, tapi juga Indonesia turut menanamkan investasinya di berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, dan India.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
“Indonesia seperti rumah kedua saya, saya akan melakukan yang terbaik untuk mempromosikan Indonesia. Ini data yang kami kumpulkan secara internal dengan tim ekonomi pariwisata PBB,” kata Natalia.
Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar ke-16 di dunia, dan terbesar ke-4 berdasarkan jumlah penduduk.
Natalia juga menyebut, Indonesia merupakan peringkat 6 ekonomi terbesar se-Asia Tenggara. E-commerce Indonesia juga diproyeksikan melebihi 100 miliar dolar AS pada 2025.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
Indonesia juga telah mampu melahirkan ekosistem startup yang paling dinamis di Asia Tenggara.
“Negara ini harus merasakan bangga atas dinamisnya ekosistem startup yang Anda miliki,” kata Natalia.
Ia juga menyebut, Pemerintah Indonesia juga menerapkan kebijakan yang pro investasi dan memberikan prioritas pembangunan infrastruktur.
“Dengan adanya zona Kawasan Ekonomi Khusus untuk membangun infrastruktur baru, ekosistem startup yang baik, komitmen pemerintah, stabilitas, ini adalah peluang untuk melakukan investasi di negara ini, untuk membantu Indonesia semakin berkembang,” kata Natalia.
Pada sesi High LevelTalk, dengan topik “Addressing geopolitical risks and geo-economics fragmentation to tourism investment landscape”, Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dante Saksono Harbuwono, menjelaskan, Pemerintah Indonesia membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sebagai pusat layanan kesehatan berkelas dunia, hal ini sejalan dengan pengembangan wisata medis yang akan fokus pada sektor pariwisata di masa mendatang.
Dante menyebut, setidaknya 2 juta warga negara Indonesia menghabiskan total Rp160 triliun per tahun untuk mengakses layanan kesehatan di luar negeri atau kerap disebut wisata medis. Sehingga hal ini merupakan peluang berinvestasi di Indonesia yang sangat besar.
“Jadi investasi ini menjanjikan, kita ada zona KEK di Bali, dan kita juga membuka KEK di pulau lainnya seperti di Tanjung Lesung, Mandalika, Tanjung Kelayang, Mitung, Morotai, Likupang, dan sebagainya. Jadi ini peluang investor untuk berinvestasi di sektor kesehatan maupun pariwisata,” kata Dante.
Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas dan Sumber Daya Manusia Menko Perekonomian, Rizal Edwin Manansang, menambahkan bahwa para investor yang menanamkan investasinya di KEK akan menikmati proses perizinan yang mudah, dalam hal layanan imigrasi, hingga kepemilikan lahan.
“Jadi, di KEK ini tidak hanya merupakan peluang untuk investor berinvestasi dalam sektor pariwisata yang meliputi hotel, resort, restoran, dan sebagainya, tapi juga adanya investor ini nantinya juga ada dampak baiknya dirasakan oleh ekonomi masyarakat sekitar,” tandas Edwin. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Kamis (6/6).
[Redaktur: Alpredo Gultom]