WahanaNews.co, Incheon - Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian memimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri Reformasi Struktural Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Structural Reform
Ministerial Meeting (SRMM) ke-4 yang diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan pada 22–23 Oktober 2025.
Pertemuan tersebut membahas pelaksanaan agenda Reformasi Struktural APEC periode 2021–2025,sekaligus merumuskan agenda Reformasi Struktural APEC untuk periode 2026–2030 mendatang.
Baca Juga:
Kredibilitas Halal Indonesia Modal Utama Tembus Pasar OKI
“APEC menegaskan komitmennya terhadap reformasi struktural sebagai kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang seimbang, inklusif, dan berkelanjutan di kawasan. Reformasi ini menjadi kunci untuk memperkuat daya saing kawasan di tengah tantangan global, perkembangan
teknologi, serta perubahan demografi,” ujar Wamendag Roro.
Wamendag Roro menambahkan, agenda Reformasi Struktural APEC sejalan dengan APEC Putrajaya
Vision 2040 dan Aotearoa Plan of Action yang menargetkan terbentuknya komunitas Asia-Pasifik
yang terbuka, dinamis, tangguh, dan damai pada 2040.
Seluruh upaya ini dilakukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan
oleh lintas generasi.
Baca Juga:
Kemendag dan Kemenpar Bersinergi, Tampilkan Kekuatan Gastronomi di Pangan Nusa Expo 2025
Para Menteri Reformasi Struktural APEC, lanjut Wamendag Roro, juga mencatat kemajuan pelaksanaan reformasi di bawah Enhanced APEC Agenda for Structural Reform (EAASR) 2021–2025.
Melalui agenda tersebut, negara-negara APEC, baik secara kolektif maupun individual, dinilai telah
berhasil menjalankan berbagai kebijakan reformasi yang berkontribusi nyata terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di kawasan.
Meski telah mencatat kemajuan di bawah EAASR, para Menteri Reformasi Struktural APEC menilai bahwa berbagai hambatan struktural masih perlu diatasi, termasuk ketidaksinkronan regulasi yang
dapat menghambat peningkatan konektivitas, inovasi, dan kesejahteraan di kawasan.