Pada kesempatan ini, Wamendag Jerry menjelaskan Kementerian Perdagangan telah melakukan
pembenahan pasar rakyat sebanyak 5.352 unit dalam periode 2015--2023. Revitalisasi diperlukan untuk keamanan dan kenyamanan pedagang dalam mempromosikan produk unggulan daerah serta kelancaran logistik pasar.
“Selain membangun dan merevitalisasi pasar rakyat, Kementerian Perdagangan juga melaksanakan
program digitalisasi untuk mendorong para pedagang dan pengelola pasar rakyat memanfaatkan teknologi digital dalam melakukan kegiatan perdagangan. Hal ini penting sebagai antisipasi agar pedagang dan pengelola pasar rakyat dapat bersaing dengan pedagang yang berjualan secara daring,” imbuh Wamendag.
Baca Juga:
Kunjungi Mesir, Wamendag Siapkan Kolaborasi RI-Mesir di Bidang Minyak Sawit
Wamendag Jerry menambahkan, transformasi digital pada proses bisnis pedagang pasar rakyat bersifat end to end. Transaksi yang biasanya dilakukan secara luring dengan menggunakan uang tunai menjadi daring dengan berbasis aplikasi.
Wamendag Jerry meneruskan, pedagang dapat merasakan berbagai keuntungan dari transformasi
digital pasar rakyat. Pertama, memperluas cakupan pemasaran karena dapat menjangkau pembeli
dari daerah yang lebih jauh. Kedua, memberikan pilihan transaksi yang lebih beragam.
Tidak hanya menggunakan tunai, tetapi juga dapat menggunakan transaksi nontunai seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Ketiga, pencatatan keuangan pedagang dapat lebih tersusun rapi
sehingga membuka peluang mendapatkan pendanaan modal yang lebih besar.
Baca Juga:
Wamendag Jajaki Kerja Sama Perdagangan dengan Zona Ekonomi Terusan Suez di Kairo
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.