WahanaNews.co, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara respons jangka pendek dan tujuan kebijakan jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan ekonomi Indonesia.
Hal ini ia sampaikan saat membuka Seminar Indonesia Credit Spotlight 2025, dengan tema "Balancing Short-Term Headwins and Long-Term Policy Objectives", di Jakarta pada Rabu (7/5).
Baca Juga:
Wamenkeu Anggito Ungkap Strategi Indonesia Hadapi Dinamika Perekonomian Global
“Saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa Indonesia, meskipun menghadapi gejolak global ini, tetap menjaga fokus pada tujuan jangka menengah dan panjang untuk memastikan bagaimana Indonesia bisa berkembang secara ekonomi,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Wamenkeu Suahasil juga berbicara tentang kondisi ekonomi global yang tidak selalu dalam keadaan baik. “Dunia ini tidak baik-baik saja. Lingkungan ekonomi yang penuh gejolak memaksa kita untuk fokus hanya pada jangka pendek. Padahal, kita perlu berpikir dalam perspektif jangka menengah dan panjang,” lanjutnya.
Menurutnya, meskipun Indonesia dihadapkan pada tantangan, pemerintah tetap berkomitmen untuk melanjutkan reformasi struktural guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga:
Wamenkeu Thomas Soroti Peran Penting Lembaga Keuangan Multilateral dalam Pengembangan Pasar Mata Uang Lokal
Wamenkeu Suahasil juga menjelaskan mengenai penerapan anggaran 2025 yang sedang dilakukan oleh pemerintah. Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, pemerintah Indonesia mengoptimalkan efisiensi anggaran dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan belanja yang tidak relevan.
“Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 menginstruksikan kami untuk mencapai efisiensi sebesar Rp 256 triliun, yang sekitar 23-24% dari anggaran kementerian,” ujar Wamenkeu Suahasil.
Demikian dilansir dari laman kemenkeugoid, Minggu (11/5).