WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tragedi kemanusiaan kembali mengguncang Jalur Gaza. Saat warga Palestina kelaparan dan berbondong-bondong mengantre bantuan makanan, pasukan Israel justru melepaskan tembakan yang menewaskan lebih dari seratus orang.
Insiden brutal ini memicu kecaman luas, termasuk dari lembaga bantuan internasional.
Baca Juga:
Gugur dalam Tugas Kemanusiaan, Indonesia Berduka atas Wafatnya Direktur RS Indonesia di Gaza
Pada Minggu (20/7/2025), Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN WFP) mengungkapkan bahwa konvoi mereka yang terdiri dari 25 truk pengangkut bantuan kemanusiaan ditembaki saat hendak menyalurkan makanan ke wilayah Gaza Utara.
Dalam pernyataannya, UN WFP menyampaikan bahwa kerumunan warga sipil yang tengah menanti bantuan dalam kondisi kelaparan tiba-tiba menjadi sasaran tembakan dari tank dan penembak jitu Israel.
Padahal sebelumnya, pihak berwenang Israel telah memberikan jaminan keamanan dan menjanjikan tidak akan ada keterlibatan militer selama distribusi bantuan berlangsung.
Baca Juga:
Jet F-16 Targetkan Kamar Direktur RS Indonesia di Gaza, Sang Putri: Rudal Itu Tepat Mengenai Ayah Saya
"Namun, ketika konvoi mendekat, kerumunan tersebut justru ditembaki oleh tank-tank Israel, penembak jitu, dan tembakan lainnya," ungkap UN WFP pada Senin (21/7/2025).
UN WFP mengecam keras tindakan tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada alasan apapun yang dapat membenarkan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil yang tengah mengakses bantuan kemanusiaan.
"Penembakan di sekitar misi kemanusiaan, konvoi, maupun distribusi pangan harus segera dihentikan. Segala bentuk kekerasan yang melibatkan warga sipil yang sedang mencari bantuan kemanusiaan sama sekali tidak dapat dibenarkan," ujar lembaga tersebut.