WahanaNews.co, Jakarta - Sekitar 20 rudal meluncur dari Lebanon selatan ke arah Israel dan wilayah yang diduduki mereka Dataran Tinggi Golan.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, belakangan milisi yang berbasis di Lebanon selatan, Hizbullah, adu rudal dengan Israel, seperti dikutip dari Reuters.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Terpisah, wakil sekretaris jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan pertempuran yang meningkat di perbatasan untuk mengirim pesan yang jelas ke Israel dan Amerika Serikat.
"Jika Anda memperluasnya akan ada konsekuensi yang serius. Hizbullah berpartisipasi demi mengurangi tekanan terhadap Gaza," kata Qassem kepada media AS.
Qassem menambahkan bahwa Hizbullah menyerang Israel sementara kelompok lain yang didukung Iran menyerang personel AS untuk mengirim pesan guna menghentikan serangan di Gaza.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
"Mereka yang berada di Poros Perlawanan telah melihat bahwa dalangnya adalah Amerika," ujar Qassem, dikutip dari Al Jazeera.
Qassem juga mengatakan mereka yang menyerang AS memiliki prinsip bahwa negara itu harus berhenti menyulut konflik.
Ia lalu mempertanyakan sikap AS dan seluruh dunia yang mengklaim punya hak untuk berpihak ke Israel, yang meluncurkan invasi ke Palestina dan menewaskan banyak korban sipil.