Lebih lanjut, Onuma menyebutkan bahwa awalnya laporan
menyebut 20 orang hilang usai longsor melanda. Namun jumlah korban hilang
melonjak tajam mulai Senin (5/7) waktu setempat, setelah petugas juga mulai memeriksa
dari daftar nama warga setempat bukan hanya mendasarkan dari panggilan telepon
warga yang tidak bisa menghubungi anggota keluarga mereka.
Sekitar 130 bangunan di Atami dilaporkan terdampak tanah
longsor ini. Atami diketahui merupakan kota wisata yang terkenal dengan sumber
mata air panas di lereng-lereng curam yang mengarah ke teluk.
Baca Juga:
Sejarah Raksasa Otomotif Toyota, Mulai Berdirinya dan Bagaimana Ia Masuk Indonesia
Laporan media lokal menyebut longsor yang membawa air,
lumpur dan puing-puing ini mengalir di sepanjang sungai sejauh 2 kilometer
hingga berakhir ke lautan.
"Ibu saya masih hilang. Saya tidak pernah membayangkan
hal seperti ini bisa terjadi," tutur salah satu warga kepada televisi
nasional NHK.
Meskipun Onuma menyatakan bahwa hujan deras telah berhenti
di Atami untuk saat ini, prakiraan cuaca menyebut hujan deras akan kembali
mengguyur dan berpotensi memicu tanah longsor lainnya.
Baca Juga:
Begini Sejarah Permainan Sepak Bola dan Perkembangannya
"Situasinya tidak bisa ditebak," tandas Onuma. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.