WahanaNews.co, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Slovakia, Robert Fico, selamat dari upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata seusai menghadiri rapat kabinet pada Rabu.
Meski Slovakia merupakan negara anggota NATO, Fico dianggap sebagai sekutu Kremlin karena sikapnya yang netral dalam perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga:
NATO Buka Pintu Normalisasi dengan Rusia, Tapi Ada Syarat
Para pejabat Slovakia mengonfirmasi bahwa kondisi PM Fico saat ini stabil setelah menjalani operasi untuk menangani luka tembak yang mengancam nyawanya.
"Hari ini, setelah rapat pemerintah di Handlova, terjadi upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Republik Slovakia, Robert Fico," demikian pernyataan pemerintah Slovakia melalui media sosial.
Pemerintah menambahkan, Fico diangkut dengan helikopter ke rumah sakit untuk menjalani perawatan darurat. Postingan di halaman Facebook resminya menyebutkan bahwa Fico ditembak beberapa kali.
Baca Juga:
Perancis dan Jerman Dorong Kemandirian, tapi Persenjataan NATO Masih Bergantung ke AS
"Kami mengonfirmasi serangan terhadap perdana menteri," kata juru bicara polisi Slovakia, Matej Neumann, kepada AFP pada Kamis (16/5/2024).
Direktur rumah sakit lokal Handlova, Marta Eckhardtova, menyatakan, "Fico dibawa ke rumah sakit kami dan dirawat di klinik bedah vaskular, namun saya tidak bisa menggambarkan luka-lukanya secara detail."
Wakil Perdana Menteri, Tomas Taraba, mengungkapkan, "Saya sangat terkejut, untungnya sejauh yang saya tahu operasinya berjalan dengan baik, dan saya rasa pada akhirnya dia akan selamat. Dia tidak berada dalam situasi yang mengancam nyawanya saat ini."