"Iran meluncurkan sekitar 100 kendaraan tak berawak ke wilayah Israel, yang sedang berusaha kami cegat," kata Defrin kepada AFP.
Serangan udara Israel juga dilaporkan menewaskan beberapa tokoh penting Iran, termasuk Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Hossein Salami, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri, serta ilmuwan nuklir senior.
Baca Juga:
Serangan Israel ke Iran Picu Gelombang Kecaman Global dari PBB hingga Selandia Baru
Ketegangan ini dipicu oleh serangkaian serangan sebelumnya. Pada Mei lalu, Iran menggempur bandara utama Israel dan menciptakan kawah besar di kawasan tersebut.
Rentetan balasan antar kedua negara telah berlangsung sepanjang 2024 dan kembali memuncak pada pertengahan 2025.
Analis Timur Tengah, Rami Khoury, menyebut eskalasi ini sebagai "titik balik paling berbahaya sejak konflik regional dimulai."
Baca Juga:
True Promise III: Iran Balas Dendam Brutal, Rudal Menghantam Jantung Israel
Ia menambahkan, "Jika tak segera dikendalikan, perang terbuka bisa menjalar ke negara-negara tetangga dan menciptakan ketidakstabilan baru di seluruh kawasan."
Seiring meningkatnya intensitas serangan, dunia menanti apakah upaya diplomatik dapat meredam salah satu konflik paling eksplosif di abad ini.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.