Sejak invasi Rusia ke Ukraina, banyak organisasi di AS yang mengumpulkan dana dan logistik ke negara di Eropa Timur itu. Barang-barang yang dikirim berupa makanan, pakaian, perlengkapan mandi, obat-obatan, peralatan militer yang tidak mematikan seperti helm dan pelindung tubuh.
Ukraina masih berada dalam gempuran Rusia usai mereka memutuskan invasi pada 24 Februari lalu.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Sejak saat itu pertempuran dan ledakan terus terjadi hingga menelan korban jiwa. Menurut PBB, korban tewas sejak invasi mencapai 636 orang dan 1.125 terluka, sementara menurut pemerintah Ukraina korban meninggal sebanyak 2.000 jiwa.
Rusia baru bersedia mengakhiri invasi jika Ukraina tak bergabung dengan Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Ukraina menjadi negara netral, dan Crimea diakui sebagai bagian wilayah Moskow.
Adapun Ukraina, mereka menuntut gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia. Mereka juga menegaskan, tak akan melepas wilayah kedaulatan yang dimilikinya. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.