WahanaNews.co | Pelacak penerbangan mendapat kejutan menarik Jumat malam saat 6 pesawat kargo Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) Y-20 muncul menuju barat di wilayah udara Turki, menuju Serbia.
PLAAF menggunakan Y-20 sebagai semacam demonstrasi kemampuan pengangkutan udaranya sendiri mengingat upaya NATO yang sedang berlangsung untuk mengangkut pasokan dan materi untuk upaya perang Ukraina.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Hal ini dilakukan sebagai pengiriman senjata terjadwal menggunakan MLAT (Multilateration), yang sempat dilakukan Polandia ke Ukraina beberapa waktu lalu dengang menggunakan MLAT.
MLAT adalah pilihan yang solid untuk pesawat dari negara-negara yang tidak selalu keberatan, jika Anda tidak dapat melihat seluruh rute mereka.
Laporan kemudian muncul bahwa pesawat-pesawat y-20 itu mengirimkan sistem rudal permukaan-ke-udara HQ-22 ke militer Serbia.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Dikutip dari The War Zone pada 11 April 2022, penampilan Y-20 cukup membuat terkejut karena mereka terbang secara massal dibandingkan dengan serangkaian penerbangan pesawat tunggal.
Serbia pernah dilaporkan memilih HQ-22 atas perkiraan mitra Rusia, S-300, dalam langkah mengejutkan. Namun, biaya sistem bisa menjadi faktor utama.
Kehadiran Y-20 di Eropa dalam jumlah berapa pun juga masih merupakan perkembangan yang cukup baru.