WahanaNews.co | Sebanyak 78 pesawat jet milik Rusia telah disita karena sanksi Barat atas konflik di Ukraina.
Hal itu diungkapkan Menteri Transportasi Rusia Vitaly Savelyev. Dia juga melaporkan hampir 800 pesawat dari 1.300 armada udaranya kini telah terdaftar di dalam yurisdiksi negara.
Baca Juga:
Polishchuk: Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina Akan Dilakukan Secara Langsung
Pesawat-pesawat itu disita bahkan di beberapa negara yang dianggap Moskow bersahabat yaitu Armenia, Azerbaijan, dan Turki.
Pihak berwenang Rusia telah mencoba menegosiasikan pembelian pesawat yang ditahan tetapi tidak berhasil. Para pemiliknya telah menuntut pengembalian aset.
“Hampir 800 pesawat telah dipindahkan (ke register penerbangan Rusia). Kami akan mengamankan mereka melalui perusahaan asuransi Rusia. 78 pesawat telah hilang,” papar menteri Rusia di tengah pertemuan Komite Kebijakan Ekonomi Dewan Federasi pada Selasa (22/3/2022), dilansir RT.com.
Baca Juga:
Di Awal Tahun 2023, Rusia Terus Bombardir Ukraina
“Kami mencari cara hukum untuk bernegosiasi dengan para lessor dan menyelesaikan masalah ini, tetapi sejauh ini kami belum berhasil. Mereka tidak ingin menegosiasikan kompensasi untuk pembayaran mereka atau penebusan properti mereka oleh maskapai Rusia,” urai Savelyev.
Sebelumnya, pada 12 Maret, Otoritas Penerbangan Sipil Bermuda, yang sebelumnya mendaftarkan sebagian besar pesawat Rusia, mengeluarkan pernyataan yang memberitahukan bahwa karena sanksi internasional terhadap penerbangan Rusia, Bermuda Aircraft Registry sekarang tidak dapat dengan yakin menyetujui pesawat Rusia sebagai laik terbang.
“Sanksi internasional pada sektor penerbangan memiliki dampak signifikan pada kemampuan mempertahankan pengawasan keselamatan pada pesawat yang dioperasikan Rusia. Oleh karena itu, BCAA telah menangguhkan sementara semua Sertifikat Kelaikan Udara dari pesawat-pesawat tersebut,” ungkap pernyataan tersebut.