Menurut Naim, mereka mengabaikan tanggung jawab terhadap penduduk dan pengungsi di Palestina.
Pasukan Israel melancarkan agresi ke wilayah itu pada 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang ke Hamas.
Baca Juga:
Dampak El Nino di Indonesia, 21 Daerah di Jatim Kesulitan Air Bersih
Tak lama setelah itu, Israel memblokade total Jalur Gaza sehingga bantuan kemanusiaan sulit masuk ke wilayah itu.
Israel juga terus menyerang fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, kamp pengungsian, hingga tempat ibadah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan terdapat 108 serangan Israel ke fasilitas medis di Gaza.
Baca Juga:
Menhan Prabowo Resmikan Titik Air Bersih Besutan Kemhan-Unhan di Pulau Moa
Beberapa rumah sakit yang tersisa di Gaza juga mengalami krisis bahan bakar. Sejak memblokade, Israel melarang bahan bakar minyak (BBM) karena takut jatuh ke tangan Hamas dan disalahgunakan mereka.
Sementara itu, rumah sakit memerlukan bahan bakar untuk menghidupkan generator agar fasilitas medis tersebut bisa terus beroperasi di tengah pembludakan pasien imbas serangan Israel.
Hingga kini korban tewas akibat serangan Israel di Palestina mencapai 10.500 jiwa. Dari jumlah ini, sekitar 60 persen di antaranya anak-anak dan perempuan.