WahanaNews.co | Seorang pria di Inggris, pada zaman Romawi kuno atau sekitar abad ke-3 dan ke-4 Masehi yang diduga seorang budak, tewas secara brutal di mana dia meninggal dengan cara disalibkan.
Hal ini terlihat dari paku yang ditancapkan di salah satu tulang bagian tumit korban.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Menurut David Ingham, manajer proyek di Albion Archaeology Inggris yang memimpin penggalian, pria itu meninggal di usia antara 25 atau 35 tahun.
Saat ditemukan, tulang kakinya tampak mengecil, kemungkinan karena dia telah dirantai dalam waktu yang cukup lama sebelum penyaliban terjadi.
“Kami berpikir dia adalah salah satu dari penduduk asli setempat,” kata Ingham.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Para arkeolog menemukan kerangka pria mengenaskan itu di sebuah kuburan berisi 48 orang.
Hasil analisis tulang belulang menunjukkan bahwa mereka adalah para pekerja kasar.
Di sebelah jenazah, para peneliti menemukan tulang hewan yang dibelah sehingga sumsumnya bisa diambil.
Adapun Ingham melakukan penggalian di sebuah perumahan yang belum dibangun di daerah Cambridgeshire.
Mereka mempublikasikan penemuannya di majalah British Archaeology pada Rabu (8/12/2021).
Ingham mencatat, pada tahun 212 M, kewarganegaraan Romawi menyebar ke semua orang yang tinggal di Kekaisaran Romawi dan penyaliban umumnya dilakukan pada warga negara Romawi.
Selama penyaliban berlangsung, lengan si pria diikat ke papan salib dengan kaki dipaku ke tanah.
Posisi tersebut membuat dia sulit bernapas dan mati karena kelelahan.
Selain berlaku untuk para budak, penyaliban juga digunakan untuk menghukum orang yang melanggar hukum atau melakukan kejahatan serius, seperti pemberontakan atau pengkhianatan terhadap negara.
Temuan ini adalah salah satu dari sedikit contoh orang yang dieksekusi mati di zaman Kekaisaran Romawi dengan cara disalib.
Contoh lain penyaliban ditemukan pada tahun 1968 di sebuah makam abad pertama di Yerusalem.
Praktik penyaliban sendiri telah dimulai oleh orang Asyur dan Babilonia, juga dikenal oleh orang Persia pada akan ke-6 SM.
Menurut laporan yang terbit di South African Medical Journal pada 2003, di zaman Romawi praktik penyaliban dihapus ketika Kaisar Romawi Constantine I naik takhta atau sekitar abad ke-4 M. [qnt]