WahanaNews.co | Militer Ukraina akhirnya mengonfirmasi secara jujur bahwa Lysychansk telah jatuh ke tangan Rusia.
Padahal sebelumnya Ukraina sempat membantah Lysychansk telah dikepung oleh pasukan pemberontak pro-Rusia.
Baca Juga:
Tank AS Seharga Rp 162 Miliar Mati Kutu Dimangsa Drone Murah Rusia
Hal itu diungkapkan oleh pernyataan dari Staf Jenderal Angkatan Darat Ukraina.
“Setelah pertempuran berat di Lysychanks, pasukan pertahanan Ukraina dipaksa untuk mundur dari posisi dan garis yang mereka duduki,” bunyi pernyataan itu dikutip dari BBC, dikutip Senin (4/7/2022).
Staf Jenderal itu mengungkapkan mundurnya pasukan Ukraina dari Lysychansk dilakukan untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Baca Juga:
Untuk Ukraina, AS Terus Berupaya Keras Beri Bantuan Pertahanan Udara
Selain itu mereka juga mengatakan Rusia memiliki banyak keunggulan dalam artileri, pesawat terbang, tenaga kerja dan kekuatan lainnya.
Meski telah mundur, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berjanji pasukan Ukraina akan kembali untuk merebut Lysychansk.
Menurutnya hal itu akan terjadi berkat taktik dan juga peningkatan pasokan persenjataan moderen.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan pasukannya telah menduduki Lysychansk dan mengontrol wilayah Luhansk.
Sementara itu di sebelah berat Lysychansk, kota yang di Ukraina timur, yang masih diduduki Kiev, Slovyansk tengah dibombardir senjata berat.
Dilaporkan setidaknya 6 orang tewas atas penyerangan tersebut.
Ukraina timur sendiri memang menjadi target Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam penyerangan ke Ukraina.
Sebelum melakukan invasi, Putin telah mengakui Luhansk dan Donetsk sebagai wilayah yang merdeka.
Pemberontak pro-Rusia di kedua tempat pun menduduki sejumlah wilayah di kedua area tersebut sejak 2014.
Jatuhnya Lysychansk ke tangan Rusia, hanya sepekan setelah pasukan Moskow menduduki Severodonetsk, kota yang sebelumnya dibombardir Rusia. [qnt]