Japan Tobacco, yang menguasai sekitar sepertiga pasar Tembakau Rusia, mengatakan anak perusahaannya akan menghentikan investasi, pemasaran dan peluncuran produk.
Perusahaan kosmetik asal Jepang, Shiseido juga telah menghentikan ekspor kosmetiknya ke Rusia dan menangguhkan iklan serta promosi mereka di sana.
Baca Juga:
Laku Rp 21 Miliar, Tuna Raksasa Ini Cetak Rekor di Jepang
Mitsubishi Electric mengatakan akan menghentikan ekspor ke Rusia, dan berujar operasi mereka sedang berada dalam situasi yang sulit.
Pemasok mesin konstruksi asal Jepang, Hitachi, mengatakan akan menangguhkan ekspor dan sebagian operasi di Rusia, kecuali untuk fasilitas tenaga listrik vital mereka.
"Kami mempertimbangkan banyak faktor termasuk situasi rantai pasokan," kata juru bicara Hitachi, mengemukakan alasan perusahaan ini dalam sikapnya untuk menanggapi sanksi dari Barat.
Baca Juga:
Demi Genjot Angka Kelahiran di Jepang, Tokyo Gratiskan Tempat Penitipan Anak
Beberapa perusahaan seperti Ford dan Apple telah memberikan kecaman dan mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Termasuk produsen mobil asal Jepang, Toyota yang mengambil sikap lebih netral dan menyalahkan penghentian produksi di Rusia dikarenakan adanya rintangan logistik.
Sanksi yang diberikan negara-negara Barat telah mengisolasi Rusia. Para pemimpin Uni Eropa berencana untuk menghentikan pembelian energi Rusia sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap negara yang dipimpin Vladimir Putin ini.