WahanaNews.co | Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyebutkan normalisasi hubungan antara Turki dan Israel bakal berdampak positif bagi resolusi "damai" konflik Palestina.
Dalam konferensi pers setelah pembicaraan dengan mitranya dari Israel, Cavusoglu mengatakan kedua negara sepakat untuk "menghidupkan kembali" hubungan di banyak bidang, termasuk melanjutkan pembicaraan tentang penerbangan sipil.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Israel dan Turki mengatakan bahwa negara mereka berharap untuk memperluas hubungan ekonomi saat mereka berusaha untuk mengakhiri lebih dari satu dekade hubungan yang tegang.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu melakukan perjalanan dua hari ke Israel dan wilayah Palestina, yang merupakan kunjungan pertama seorang pejabat senior Turki dalam 15 tahun.
“Tujuannya adalah untuk membentuk dan memperluas kerja sama ekonomi dan sipil antara negara kami,” kata Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dalam sebuah pernyataan bersama Cavusoglu di Yerusalem, Rabu, 25 Mei 2022.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
“Dan untuk meningkatkan keunggulan komparatif kedua negara kita secara regional dan global, bahkan selama pandemi, dan bahkan di saat ketegangan politik."
Lapid dan Cavusoglu menambahkan bahwa para pejabat akan mulai mengerjakan perjanjian penerbangan sipil baru.
Turki dan Israel telah bekerja untuk memperbaiki hubungan mereka yang lama tegang, dengan energi muncul sebagai bidang utama untuk kerjasama potensial. Kedua negara mengusir duta besar pada 2018 dan sering bertikai atas konflik Israel-Palestina.
"Kami percaya normalisasi hubungan kami juga akan berdampak positif pada penyelesaian konflik secara damai. Turki siap bertanggung jawab untuk melanjutkan upaya menuju dialog," kata Cavusoglu.
Cavusoglu juga mengunjungi Masjid Al-Aqsa pada Rabu, situs tersuci ketiga Islam dan tempat bentrokan berulang antara warga Palestina dan polisi Israel selama bulan suci Ramadhan. Dia mengatakan telah membicarakan masalah ini dengan Lapid.
Perundingan damai yang ditengahi AS antara Israel dan Palestina yang bertujuan untuk mendirikan negara Palestina merdeka di Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Gaza, gagal pada 2014 dan kedua belah pihak tidak mengadakan pembicaraan serius sejak saat itu.
Seelumnya, Cavusoglu bertemu Menlu Palestina Riyad al-Maliki di kota Ramallah Tepi Barat. Cavusoglu mengatakan dukungan Turki untuk Palestina tidak akan berkurang bahkan ketika hubungan yang membeku dengan Israel mencair.
"Dukungan kami untuk perjuangan Palestina benar-benar independen dari hubungan kami dengan Israel," katanya kepada wartawan. [qnt]