Ia pun akhirnya menyerahkan sumbangan sebesar 200.000 Euro untuk mendukung keberlanjutan pabrik tersebut.
Bagi Ambarus, kebaikan terakhir dari Paus ini menjadi refleksi paling dalam dari esensi kepemimpinannya sebagai gembala umat Katolik, yang senantiasa memprioritaskan mereka yang terpinggirkan.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Tutup Usia, Berikut Daftar Paus dari Masa ke Masa
Setelah wafatnya, diketahui bahwa kekayaan bersih Paus Fransiskus hanya tersisa sekitar 100 Poundsterling atau kira-kira Rp 2,2 juta. Fakta ini pun menjadi sorotan banyak pihak dan menuai pujian atas hidup sederhana yang dijalaninya.
Beberapa hari sebelum meninggal dunia, tepatnya saat Kamis Putih (17 April 2025), Paus Fransiskus juga sempat mengunjungi Lapas Regina Coeli. Kunjungan tersebut menjadi saksi bisu perjuangan terakhirnya.
“Saya melihat sosok lelaki yang kelelahan, tubuhnya melemah, namun tetap hadir untuk para narapidana. Ia tetap menjadi cahaya harapan di tengah gelapnya kehidupan penjara,” kenang Ambarus.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Tak Pernah Ambil Gaji Rp531 Juta per Bulan, Ternyata Ini Alasannya
“Ia benar-benar memperjuangkan mereka hingga hembusan napas terakhir. Tidak heran jika para tahanan melihat sosok seorang ayah dalam dirinya—seseorang yang meninggal demi mereka,” tambahnya.
Selama masa pelayanannya, perhatian Paus Fransiskus kepada para penghuni penjara telah menjadi ciri khas yang membedakan beliau dengan pemimpin agama lain.
Sejak awal masa kepausannya di tahun 2013, ia telah menunjukkan keberpihakan kepada kaum tahanan dengan cara yang nyata.