WahanaNews.co | Menteri pertama di dunia untuk Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, Omar bin Sultan al-Olama, mengatakan, Uni Emirat Arab (UEA) tidak hanya mencari keuntungan ekonomi untuk pengembangan sektor ini.
Dia menyebut bahwa meningkatkan kualitas hidup adalah tujuan utama pengembangan AI.
Baca Juga:
Gandeng Mubadala Energy, PLN Siap Maksimalkan Pemanfaatan Gas Bumi
UEA mengklaim bahwa segala upayanya bertujuan untuk menjadi salah satu negara AI terkemuka pada tahun 2031.
Dengan begitu dapat menciptakan peluang ekonomi dan bisnis baru dan menghasilkan hingga Rp 1,3 kuadriliun.
Omar juga menekankan bahwa negaranya akan mengembangkan teknologi kecerdasan buatan yang bertanggung jawab.
Baca Juga:
Gandeng Mubadala Energy, PLN Siap Maksimalkan Pemanfaatan Gas Bumi
Hal ini untuk mengantisipasi potensi dampak besar selama beberapa dekade.
“Kami melihat AI sebagai alat. Ini adalah alat yang perlu kita gunakan untuk melepaskan aspek kualitas hidup," katanya kepada AFP dalam sebuah wawancara di Dubai, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (27/4/2022).
Dia juga mendefinisikan AI sebagai cabang teknologi yang memungkinkan sistem untuk berpikir, belajar, dan membuat keputusan seperti manusia.