Sementara itu, koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi telah lama berperang melawan gerakan Houthi, yang mana adalah sekutu Iran.
Arab Saudi dan Iran merupakan dua negara seteru. Namun, keduanya sempat melakukan komunikasi langsung tahun ini kala dunia berusaha memulihkan pakta nuklir dengan Iran.
Baca Juga:
Bulog Jambi Pastikan Stok Beras Cukup Untuk Empat Bulan ke Depan
Upaya PBB untuk menyelesaikan perang Yaman juga masih mengalami kebuntuan.
Perang Yaman sendiri dimulai pada 2014, ketika gerakan Houthi yang mana sekutu Iran (penganut syiah) melawan pemerintah Sunni Yaman. Gerakan ini berhasil menguasai ibu kota Yaman, Sana'a.
Menyusul negosiasi yang gagal, pemberontak merebut istana presiden pada Januari 2015. Perebutan ini membuat Presiden Yaman kala itu, Abd Rabbu Mansour Hadi dan pemerintahannya mundur.
Baca Juga:
Sembilan Prodi FEB Unja Raih Serifikat ISO
Dari Maret 2015, koalisi negara-negara Teluk yang dipimpin Arab Saudi meluncurkan kampanye isolasi ekonomi dan serangan udara terhadap pemberontak Houthi.
Koalisi ini mendapatkan dukungan logistik dan intelijen dari AS, dikutip dari CFR. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.