WahanaNews.co, Jakarta - Arab Saudi mengambil langkah tegas dengan membatasi penggunaan tanah dan wilayah udaranya oleh pasukan Amerika Serikat yang menyerang kelompok Houthi di Yaman.
Pejabat pertahanan AS mengatakan beberapa tindakan itu termasuk mengizinkan pesawat tempur Amerika untuk mengisi bahan bakar hanya di pangkalan udara militer kerajaan.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Saudi juga mencegah pasukan Amerika menggunakan sistem pertahanan rudal mereka yang ada di Arab Saudi, untuk melawan Houthi.
Dilansir Middle East Monitor, Arab Saudi sejauh ini belum buka suara soal kabar tersebut.
Namun sejak awal eskalasi di Laut Merah, Saudi menolak bergabung dengan koalisi negara-negara yang dipimpin AS melawan Houthi.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Menurut pejabat AS tersebut, Washington kini memperkuat pertahanan rudalnya di Socotra, sebagai antisipasi serangan Houthi terhadap pangkalan-pangkalan di wilayah tersebut.
"Langkah-langkah ini bertujuan untuk mencegat rudal jarak jauh yang mungkin diluncurkan oleh Houthi," ujar pejabat itu.
Sejak November 2023 lalu, Houthi Yaman mulai menyerang kapal-kapal yang terkait Israel, sebagai bentuk solidaritas bagi warga Palestina.
Pada Januari 2024, ketegangan di Laut Merah meningkat setelah AS dan Inggris mulai balas menyerang situs Houthi di Yaman. Akibatnya, kelompok itu juga mulai memasukkan kapal-kapal AS dan Inggris sebagai sasaran mereka.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.