Di masa lalu, Monasterial sulit menemukan ornamen Natal dijual secara terbuka di Kerajaan Arab Saudi.
“Tapi baru dua tahun yang lalu, saya sangat senang menyaksikan dekorasi Natal pertama dipasang di pusat perbelanjaan di Jeddah,” ujarnya.
Baca Juga:
Produk Bahan Bangunan RI Raup Potensi Transaksi Rp240,6 Miliar pada Saudi Build 2023
“Ini memberi saya kegembiraan dan harapan untuk menjadi bagian dari langkah negara untuk menjadi lebih terbuka dan mengakui tradisi dan budaya lain.”
Dengan pembubaran polisi moral, Arab Saudi telah mendorong koeksistensi, penerimaan, dan asimilasi berbagai budaya dalam masyarakat, sehingga pengunjung dan ekspatriat tidak dikecualikan.
“Kami merayakan Natal bersama tetangga saya dan teman-teman Saudi setiap tahun,” kata Simone Isabella, warga negara Italia yang tinggal di Jeddah.
Baca Juga:
Pergi ke Riyadh, TKI Asal Purwakarta 13 Tahun Hilang Tanpa Kabar
"Penduduk setempat sangat terbuka dan selalu menerima agama dan perayaan yang berbeda—ini hanya memberi kami alasan lain untuk benar-benar berdandan dan bertukar hadiah," ujarnya.
“Tahun ini kami memiliki Sinterklas rahasia untuk anak-anak kami yang sangat menantikan hadiah mereka.”
Sementara kompleks perumahan telah lama menyelenggarakan pesta dan acara Natal secara pribadi, budaya toleransi lebih terasa di jalan-jalan kerajaan tahun ini.