WAHANANEWS.CO - Amerika Serikat (AS) menyampaikan rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertujuan memperkuat rencana perdamaian Gaza yang diinisiasi oleh Presiden Donald Trump.
Rancangan itu mencakup persetujuan pembentukan pasukan keamanan internasional yang akan dikerahkan ke Gaza.
Baca Juga:
Israel Luluhlantakkan Gaza Selama 12 Jam, 109 Warga Palestina Tewas Termasuk 52 Anak
Duta Besar AS untuk PBB, Mike Waltz, menyerahkan rancangan tersebut kepada 10 anggota Dewan Keamanan PBB serta sejumlah mitra regional seperti Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Turki.
“Draf ini telah disampaikan kepada para mitra untuk memperkuat langkah konkret menuju perdamaian yang berkelanjutan,” ujar juru bicara misi AS untuk PBB dalam keterangan resmi, Kamis (6/11/2025).
Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk pemungutan suara terhadap rancangan tersebut.
Dalam dokumen yang dilihat kantor berita AFP, resolusi itu “menyambut pembentukan Dewan Perdamaian,” yaitu badan pemerintahan transisi yang akan mengelola Gaza sesuai rencana perdamaian 20 poin yang digagas Trump.
Selain itu, resolusi tersebut juga “mengesahkan pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional” (ISF) yang akan ditugaskan menjaga keamanan Gaza selama masa transisi.
Menurut sejumlah sumber diplomatik, beberapa negara telah menyatakan kesediaan mereka untuk bergabung dalam ISF, namun menegaskan pentingnya mandat resmi dari Dewan Keamanan PBB sebelum pengerahan pasukan dilakukan.
Baca Juga:
Kemhan Tegaskan TNI Tengah Rancang Rencana Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza
“Di bawah kepemimpinan Presiden Trump yang berani, Amerika Serikat akan kembali memberikan hasil di PBB — bukan sekadar retorika,” kata juru bicara misi AS untuk PBB.
Pembentukan pasukan internasional itu merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata yang dicapai pada 10 Oktober 2025 antara Israel dan Hamas, setelah dua tahun konflik berkepanjangan di Gaza.
Sesuai ketentuan perjanjian, pasukan internasional yang sebagian besar berasal dari negara Arab dan Muslim akan ditempatkan di Gaza untuk mengawasi situasi keamanan seiring penarikan pasukan Israel.
“Para pihak telah memanfaatkan kesempatan bersejarah ini untuk akhirnya mengakhiri pertumpahan darah selama puluhan tahun dan mewujudkan visi Presiden tentang perdamaian abadi di Timur Tengah,” lanjut juru bicara tersebut.