WahanaNews.co | AS dan Arab Saudi bersitegang usai OPEC dan sekutunya (OPEC+) mengumumkan berencana memangkas produksi minyak mulai November 2022 nanti.
Sebagai aksi balasan, Presiden AS Joe Biden menggertak akan meninjau ulang hubungan kerja sama dengan Arab Saudi. Salah satu yang mencuat adalah menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Direktur CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan hubungan harmonis antar kedua kedua negara ini sudah terjalin sejak 1940 silam. Karenanya, kerja sama AS-Arab Saudi tak sebatas perdagangan, ekonomi, dan investasi. Tetapi juga, senjata dan kemiliteran.
"Renggangnya hubungan ini bisa memunculkan riak geopolitik yang ada di kawasan Timur Tengah dan itu bisa memunculkan harga minyak mentah lebih tinggi," katanya, Rabu (12/10).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai ketegangan hubungan AS-Arab Saudi akan berdampak pada ekonomi masing-masing negara. Namun, yang paling besar akan dirasakan oleh AS.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
"Ketergantungan Arab Saudi ke AS tidak besar. Kalau dari sisi alutsista, Arab Saudi bisa saja mengimpor dari negara lain, seperti Eropa. Sedangkan, AS dan negara lain bergantung pada minyak Arab Saudi," terang dia.
"Kalaupun terjadi gangguan suplai senjata ke militer Arab, tetapi ia (Arab) ada kendali terhadap minyak mentah," lanjutnya.
Pun demikian, Josua tak melihat potensi perang dagang antara AS dan Arab Saudi seperti halnya AS dengan China.
"Perang dagang seperti dengan China sih kemungkinan tidak. Karena mereka bukan kompetitor, karena kan kasus di AS dan China hubungan dagang besar," imbuh dia.
Berikut fakta hubungan perdagangan dan investasi AS dan Arab Saudi dikutip dari situs United States Trade Representative:
Ekspor
-Arab Saudi adalah pasar ekspor barang terbesar ke-23 Amerika Serikat pada 2019.
-Ekspor barang AS ke Arab Saudi pada 2019 adalah US$14,5 miliar atau naik 6,5 persen dari 2018 yang tercatat US$889 juta, dan naik 34,2 persen dibandingkan 2009.
-Komoditas ekspor terbesar (HS 2 digit) pada 2019 adalah pesawat (US$2,6 miliar), kendaraan (US$2,0 miliar), mesin (US$2,0 miliar), senjata dan amunisi (US$1,6 miliar), dan mesin listrik (US$835 juta).
-Total ekspor produk pertanian AS ke Arab Saudi mencapai US$1,3 miliar pada 2019, dan menjadi pasar ekspor pertanian terbesar ke-22. Komoditas ekspor terbanyak meliputi: jerami (US$141 juta), kacang (US$128 juta), jagung (US$110 juta), beras (US$98 juta) dan minyak nabati, seperti kedelai (US$87 juta).
-Ekspor layanan AS ke Arab Saudi diperkirakan mencapai US$9,4 miliar pada 2019 atau 11,4 persen lebih tinggi dari 2018 yang tercatat US$962 juta, dan 51,7 persen lebih besar dari 2009. Ekspor jasa unggulan dari AS ke Arab Saudi berada di sektor perjalanan, jasa profesional dan manajemen, serta jasa pemeliharaan dan perbaikan.
Impor
-Arab Saudi adalah pemasok barang impor terbesar ke-26 Amerika Serikat pada 2019.
-Impor barang AS dari Arab Saudi mencapai US$13,4 miliar pada 2019, turun 44,3 persen dari 2018 yang sebesar US$10,7 miliar, dan turun 39,2 persen dari 2009.
-Komoditas impor terbesar (HS 2 digit) pada 2019 adalah: bahan bakar mineral (US$ 12 miliar), aluminium (US$ 295 juta), lainnya khusus (US$ 258 juta), pupuk (US$ 231 juta), dan bahan kimia organik (US$ 183 juta) .
-Total impor produk pertanian AS dari Arab Saudi mencapai US$7 juta pada 2019. Komoditas utama meliputi: buah dan sayuran olahan (US$3 juta), makanan ringan (US$898 ribu), anggur dan bir (US$219 ribu), jus buah dan sayuran (US$147 ribu), dan kopi sangrai maupun instan (US$108 ribu).
Impor jasa AS dari Arab Saudi diperkirakan US$1,5 miliar pada 2019, 6,2 persen lebih rendah dari 2018 yang sebesar US$98 juta, tetapi 41,9 persen lebih rendah dari level 2009. Impor jasa terkemuka dari Arab Saudi ke AS berada di sektor perjalanan, jasa keuangan, dan transportasi.
Neraca Perdagangan
-Neraca perdagangan AS dengan Arab Saudi bergeser dari defisit perdagangan barang sebesar US$10,5 miliar pada 2018 menjadi surplus perdagangan barang sebesar US$1,1 miliar pada 2019.
-Amerika Serikat memiliki surplus perdagangan jasa sekitar US$7,9 miliar dari Arab Saudi pada 2019, naik 15,5 persen dari 2018.
Investasi
-Investasi langsung asing (FDI) AS di Arab Saudi (saham) sebesar US$10,8 miliar pada 2019, turun 0,5 persen dari 2018. Investasi langsung AS di Arab Saudi dipimpin oleh perusahaan induk nonbank, grosir, dan perdagangan pertambangan.
-FDI Arab Saudi di Amerika Serikat (saham) adalah US$6,2 miliar pada 2019, turun 10,0 persen dari 2018. Tidak ada informasi tentang distribusi FDI Arab Saudi di AS.
-Penjualan layanan di Arab Saudi oleh mayoritas afiliasi milik AS adalah US$4,3 miliar pada tahun 2017, sementara penjualan layanan di Amerika Serikat oleh mayoritas perusahaan milik Arab Saudi adalah US$1,9 miliar. [qnt]