WahanaNews.co |
Amerika Serikatmemblokir rapat darurat Dewan Keamanan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas perseteruan antara Israel dan Palestina yang
seharusnya digelar pada Jumat (14/5).
ass="MsoNormal">"Tak akan ada rapat DK besok. Amerika Serikat tak
sepakat mengadakan konferensi video besok," ujar seorang juru bicara
delegasi China untuk PBB kepadaAFP, Kamis (13/5).
Baca Juga:
RI Sampaikan Pernyataan Lisan Dukung Palestina di Mahkamah Internasional
Untuk mengadakan rapat, kelima belas anggota DK PBB
memang harus sepakat terlebih dulu. Jika ada satu anggota tak setuju, maka DK
PBB tak dapat menggelar rapat.
Seorang diplomat lain mengatakan bahwa AS ingin rapat
itu diundur hingga Selasa pekan depan. Diplomat tersebut khawatir pengunduran
itu membuat DK PBB mengabaikan kegentingan situasi saat ini.
DK PBB sendiri sudah menggelar dua pertemuan tertutup
untuk membahas peningkatan ketegangan antara Israel dan Palestina dalam sepekan
belakangan.
Baca Juga:
Serukan Gencatan Senjata di Gaza, AS Sodorkan Draf Resolusi DK PBB
Dalam pertemuan itu, AS sebagai sekutu kuat Israel
mencegah upaya DK PBB untuk mengeluarkan pernyataan berisi desakan mengakhiri
kekerasan.
Perwakilan AS menyatakan bahwa tim negaranya sedang
melakukan diplomasi di balik layar. Menurut AS, pernyataan DK PBB itu akan
kontraproduktif dengan upaya negaranya.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, memang
mengirimkan utusannya ke Timur Tengah, salah satu agendanya untuk mendesak
Israel untuk menghindari korban warga sipil.
Presiden Joe Biden juga sudah berbincang dengan
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menyampaikan harapan agar konflik ini
cepat selesai.
Namun, Biden menekankan bahwa Israel berhak untuk
mempertahankan diri dari serangan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza.
Berdasarkan data terbaru, tujuh orang Israel tewas
akibat serangan-serangan roket Hamas tersebut, termasuk seorang anak berusia
enam tahun.
Sementara itu, Israel juga terus melancarkan serangan
udara ke Jalur Gaza. Setidaknya 83 nyawa melayang, termasuk 17 anak-anak, dan
480 orang lainnya terluka akibat serangan udara Israel. (WN)
Sumber: cnnindonesia