WahanaNews.co | Ukraina akan meminta agar Rusia dikeluarkan dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB pada Senin (26/12/2022), kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
"Besok (Senin) kami akan secara resmi mengungkapkan posisi kami. Kami memiliki pertanyaan yang sangat sederhana: Apakah Rusia berhak tetap menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan berada di PBB?" katanya saat berbicara di stasiun tv nasional, Minggu (25/12/2022) malam.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Kami memiliki jawaban yang meyakinkan dan beralasan--tidak, tidak berhak," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Kuleba mengatakan, pertanyaan tentang kursi permanen Rusia sebagai pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB--juga dipegang oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan China--sudah dibahas di kalangan diplomasi.
"Masalah-masalah ini belum dibahas pada konferensi pers dan dalam pernyataan publik oleh para pemimpin negara serta pemerintah, tetapi pada tingkat yang lebih rendah, orang-orang sudah mengajukan pertanyaan--seperti apa Rusia agar tidak menimbulkan ancaman bagi perdamaian. dan keamanan,” lanjutnya.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Dewan Keamanan PBB yang terdiri dari 15 anggota bertugas mengatasi krisis global dengan memberlakukan sanksi, mengesahkan tindakan militer, dan menyetujui perubahan piagam PBB.
Namun, lima anggota permanen--semuanya memiliki hak veto yang dapat memblokir resolusi apa pun--mencerminkan dinamika kekuasaan di akhir Perang Dunia II.
Sejumlah negara sejak lama meminta reformasi Dewan Keamanan PBB. Beberapa mengkritik kurangnya perwakilan dalam hal kursi permanen untuk negara-negara Afrika dan Amerika Latin.